Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tinjauan BKSDA, Bunga Bangkai di Lamongan Bukan Jenis Tumbuhan yang Dilindungi

Kompas.com - 11/10/2021, 17:24 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Warga di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Lamongan sempat dihebohkan dengan tumbuhnya bunga bangkai di pekarangan rumah warga bernama Kholis 

Fenomena itu mengundang perhatian dari jajaran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga Lamongan, BKSDA: Fenomena Langka

Hasil kajian

Tim dari BKSDA Jatim kemudian melihat sendiri dari dekat dan melakukan kajian.

Hasilnya, bunga bangkai yang tumbuh tersebut tidak termasuk dalam jenis yang dilindungi.

Dengan kata lain, tumbuhan itu bukan termasuk dalam jenis Rafflesia Arnoldi yang dilindungi selama ini oleh Undang-Undang.

"Itu bukan termasuk dalam jenis Rafflesia, tapi bunga Suweg (Amarphopalus paeoniifolius) dan bukan jenis yang dilindungi," ujar Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Gresik-Lamongan BKSDA Jawa Timur Agus Ariyanto saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Baca juga: 2 Bunga Bangkai Kembali Ditemukan Tumbuh di Lamongan, Warga Datangi Lokasi

Beberapa jenis bunga bangkai

Bunga Suweg yang tumbuh di pekarangan rumah warga bernama Kholis di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Lamongan.Dok. BKSDA Jatim Bunga Suweg yang tumbuh di pekarangan rumah warga bernama Kholis di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Lamongan.

Agus menjelaskan, memang ada beberapa jenis bunga bangkai.

Ada yang termasuk dilindungi seperti Rafflesia, namun ada pula yang tidak dilindungi seperti jenis Suweg, kendati keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tidak sedap.

"Kadang masyarakat itu kan masih banyak yang salah persepsi. Kalau yang di Mantup itu, sekali lagi bunga Suweg dan bukan jenis yang dilindungi. Sebab kalau yang Rafflesia itu, biasa tumbuhnya inang di tanaman lain, tidak di tanah langsung dan biasanya memiliki ukuran besar," ucap Agus.

Baca juga: Atlet Motocross Lamongan Raih Emas di PON Papua, Orangtua: Tidak Ada Perjuangan yang Mengkhianati Hasil

 

Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Yateno di Dusun Bandung, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, Lamongan.KOMPAS.COM/istimewa Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Yateno di Dusun Bandung, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, Lamongan.
Sementara bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Kholis sudah dalam keadaan layu.

Bunga itu memiliki tinggi sekitar 25 sentimeter dari tanah dengan diameter sekitar 20 sentimeter.

Sedangkan jenis yang dilindungi oleh Undang-undang adalah, bunga bangkai raksasa (Amarphopalus titanium) yang dapat berukuran hingga mencapai 5 meteran.

"Awal-awal turun hujan seperti sekarang, memang banyak tumbuh bunga Suweg itu. Sebab kelembaban udara juga mendukung," kata Agus.

Baca juga: Rusak Warung di Lamongan, 4 Pemuda Ditangkap Polisi

Agus menjelaskan, baik Rafflesia maupun Suweg sama-sama mengeluarkan bau yang tidak sedap, untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan.

"Kalau saya pribadi, sejauh ini baru melihat Rafflesia itu di area hutan lindung yang ada di Jember, Lamongan belum pernah. Tapi kalau bunga Suweg banyak (sering), apalagi kondisi cuaca seperti sekarang," tutur Agus.

Sebelumnya bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah warga bernama Kholis di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup.

Di pekarangan rumah Yateno di Dusun Bandung, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, juga ditemukan tumbuhan serupa dan cukup identik seperti bunga Suweg yang dipaparkan oleh Agus.

Tumbuhan itu dinyatakan bukan jenis bunga yang dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com