Selama ini, sistem pembayaran Suroboyo Bus dilakukan menggunakan sampah botol plastik dan pembayaran non tunai melalui scan QRIS.
Kali ini ditambah dengan menggunakan sistem tapping menggunakan kartu Flazz.
"Jadi, kami menghindari transaksi tunai, karena program Bapak Wali Kota juga terus mengembangkan sistem cashless. Kami juga mendukung program Bank Indonesia (BI) tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan juga pembayaran semacam ini sangat cocok di tengah pandemi ini, karena tidak ada proses bersentuhan yang dapat memicu tersebarnya Covid-19," ujar dia.
Irvan menyampaikan terima kasih terhadap BCA dan Bank Jatim untuk mendukung terealisasinya sistem pembayaran baru ini.
Juga kepada pihak Jasa Raharja yang telah memberikan jaminan perlindungan kepada penumpang dan kru Suroboyo Bus.
"Alhamdulillah mulai hari ini kita sudah bisa pakai kartu Flazz untuk bayar Suroboyo Bus. Alhamdulillah juga ketika naik angkutan Suroboyo Bus, itu dijamin oleh asuransi. Untuk tarifnya masih sama, yaitu Rp 5.000 untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar dan mahasiswa," kata Irvan.
Sementara itu, Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica menjelaskan, penumpang dan kru Suroboyo Bus mulai naik di titik keberangkatan hingga titik tujuan diberi perlindungan.
Ini menunjukkan bahwa negara ikut hadir untuk melindungi penumpang angkutan umum sesuai undang-undang yang sudah berlaku.
Menurut dia, perlindungan itu diberikan apabila penumpang maupun kru mengalami musibah kecelakaan dan korban luka-luka, maka diberikan perlindungan biaya perawatan sampai Rp 20 juta.
"Lalu kalau korban itu mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak mendapatkan santunan atau dana perlindungan senilai Rp 50 juta. Jadi, ayo naik angkutan umum," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.