Susanto menjelaskan, dari ayam sejumlah 350 ekor miliknya, rata-rata dia memperoleh 15 kilogram telur dalam sehari.
"Soal harga telur sangat turunnya drastis, jadi untuk pembelian makanan pun kurang cocok dari penghasilannya," ucapnya.
Untuk menutupi kerugian, peternak asal Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora, ini mengaku harus mencari pinjaman.
Baca juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Peternak di Kediri Bagikan 2 Ton Telur
Ia menyampaikan, supaya peternak ayam bisa lebih “bernapas”, dia berharap agar harga telur ayam per kilogramnya bisa dihargai sekitar Rp 20.000.
"Ke depannya sih mudah-mudahan bisa standar lagilah, paling enggak ya Rp 20.000. Jadi kalau untuk peternak-peternak kecil enggak keberatan," harapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.