Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Spesies Burung Migran Asia Timur Ditemukan Mampir di Pegunungan Sanggabuana

Kompas.com - 11/10/2021, 13:36 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Dua spesies burung migran Asia Timur ditemukan mampir ke Pengunungan Sanggabuana.

Hal itu didapati oleh Peneliti dari Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (Kiara) bersama Sanggabuana Wildlife Expedition dan tim Ranger dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) yang tengah melakukan pengamatan.

"Keduanya yakni Alap Alap Cina atau China Sparrowhawk (Accipiter soloensis) dan Elang Alap Nipon (Accipiter gularis)," kata Hery Sudarno, Peneliti dari Yayasan Kiara dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Deforestasi, Burung Migran dan Ancaman Bird Strike di Bandara Kualanamu

Sebenarnya, kata Hery, lima peneliti Kiara dan SCF sedang melihat aktivitas Primata yang ada di Sanggabuana. Ia tak meduga ada migrasi dua raptor di Sanggabuana yang dinilai mengejutkan dan menjadi spot baru untuk pengamatan burung migran.

"Biasanya kita melakukan pengamatan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Ternyata ada juga di Sanggabuana," ujar peneliti Primata ini.

Dalam pengamatan pada 9 September 2021 tercatat tiga koloni burung migran yang terdiri dari 57 individu terbang di atas area Cikoleangkak Birdwatching Trek atau jalur pengamatan burung Cikoleangkak.

Baca juga: Fenomena Keindahan Burung Migran Saat Mengunjungi Danau Limboto

Pada awal kemunculannya, terpantau empat alap alap nipon pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian muncul lagi flock besar berjumlah 20 ekor alap-alap china. Lalu pada pengamatan selesai pukul 16.30 WIB tercatat ada sekitar 43 burung raptor yang melintas.

Jika saja pengamatan dilakukan sejak pagi, menurut Hery, bisa saja jumlah burung migran yang mampir dan terpantau di Sanggabuana jumlahnya ratusan

Pada tanggal 10 September 2021, pemantauan kembali dilakukan. Pada pagi hari, terpantau 102 individu yang kembali melintas di Sanggabuana, di jalur pengamatan burung Cikoleangkak.

Baca juga: Burung Migran yang Singgah di Gorontalo Tak Sebanyak Tahun Lalu

Migrasi ke Indonesia September-Oktober

 

Alap Alap China merupakan burung pemangsa dengan panjang tubuh sekitar 25 sampai 35 sentimeter. Burung migran ini biasa melanglang buana pada saat di tempat asalnya sedang musim dingin. Tidak hanya di Indonesia, alap-alap china ini juga migrasi sampai di Philipina dan Papua New Guinea.

Sedangkan elang alap nippon merupakan raptor pemakan burung kecil dari keluarga Accipitridae, dan merupakan burung migran dari Jepang, Asia Tenggara atau Sunda Besar.

Dua raptor ini biasanya migrasi ke Indonesia pada bulan September-Oktober sebelum kembali ke negeri asalnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com