Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pemprov Jabar Gaet Investor Timur Tengah, Kang Emil: Kami Lakukan lewat Door-to-Door

Kompas.com - 10/10/2021, 12:14 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, dibutuhkan langkah intensif guna menarik investor Timur Tengah ke wilayahnya.

"Kami harus lebih intensif dalam menggaet investor ke Jabar. Kuncinya tidak hanya jaga warung tetapi lewat door-to-door atau kami datangi dan meyakinkan para investor," ujar Ridwan Kamil atau yang kerap disapa Kang Emil, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/10/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Angkasa Pura di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu (9/10/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil mengatakan, pihaknya tengah membahas sejumlah rencana penguatan investasi di Jabar.

Baca juga: Jaga Iklim Investasi di Jabar, Ridwan Kamil Janji Penuhi Hak Buruh

Rencana penguatan investasi yang dimaksud yaitu menawarkan dua kawasan industri Rebana kepada investor Timur Tengah.

Adapun dua kawasan industri Rebana itu adalah pengembangan aerocity di Majalengka dan investasi di bekas tanah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di Subang.

"Mayoritas dua kawasan industri Rebana yaitu lahan bekas PT RNI dan aerocity akan kami sosialisasikan di Timur Tengah," imbuh Kang Emil.

Untuk diketahui, promosi dua kawasan Rebana termasuk dalam agenda program pemerintah pusat berupa safari investasi. Program ini rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca juga: Kawasan Rebana di Jawa Barat Berpotensi Tarik Investasi Rp 390 Triliun

"Kebetulan pemerintah pusat berencana akan safari investasi di Abu Dhabi. Salah satu agendanya adalah mempromosikan investasi di kawasan Rebana," kata Kang Emil.

Dalam safari investasi ke Timur Tengah tersebut, Kang Emil rencananya akan turut hadir bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Ini karena proyek pembangunan memiliki keterkaitan dengan perusahaan milik BUMN.

Menurutnya, jumlah investor dari Timur Tengah selama ini masih terbilang sedikit. Mayoritas investasi asing di Jabar berasal dari kawasan Asia Timur seperti Jepang, Korea, Tiongkok, dan Singapura.

Untuk itu, Kang Emil berupaya keras mengajak investor dari Timur Tengah untuk menanamkan modal di Jabar. Terlebih, Jabar kini memiliki area potensial untuk investasi, yaitu kawasan Rebana yang akan dibangun 13 kota industri baru.

Baca juga: Ridwan Kamil Usulkan Kawasan Rebana Jadi Proyek Strategis Nasional

Kebut proyek tol Cisumdawu

Untuk lebih banyak menarik investor asing, Kang Emil mengaku, pihaknya kini juga tengah mempercepat pembangunan proyek tol Cisumdawu.

Adapun tol Cisumdawu akan menjadi akses penunjang menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Pembangunan tol ini ditargetkan rampung pada akhir 2021.

"Kami juga mempersiapkan jalan tol yang terkoneksi dengan BIJB akan selesai pada akhir 2021. Tadi ada masukan untuk penguatan BIJB agar lebih kompetitif dan lancar dalam urusan ekonominya," tutur Kang Emil.

Baca juga: Tol Akses BIJB Kertajati Tembus 58 Persen, Musim Haji Beroperasi Fungsional

Seperti diketahui, selain dikenal sebagai daerah dengan investasi terbesar di Indonesia, Jabar juga sedang menjadi sorotan positif para investor dunia setelah berdirinya pabrik baterai mobil listrik di Karawang.

Kang Emil mengatakan, kehadiran pabrik baterai mobil listrik di Karawang akan menjadi proyeksi lahirnya mobil listrik Hyundai pertama.

"Jabar sudah disorot positif sebagai provinsi tempat produksi baterai mobil listrik Hyundai dan bisa dijual secara umum mulai April 2022 mendatang," ujarnya.

Baca juga: Tren Penurunan Harga Baterai Terhambat, Mobil Listrik Belum Bisa Murah

Sepakati langkah agresif

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pertemuannya dengan Kang Emil dilakukan dalam rangka menyepakati sejumlah langkah agresif dalam menarik investor.

"Hari ini pada Sabtu (9/10/2021), kami mencari jalan dan bersepakat untuk lebih agresif. Pak Gubernur Ridwan Kamil nanti juga akan pergi ke Jepang dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Selain itu, saya dan Kang Emil juga akan ke Abu Dhabi dan Eropa untuk mendorong investasi di Jabar," imbuhnya.

Terkait safari investasi, Erick menjelaskan, sejumlah perusahaan BUMN akan dilibatkan karena sudah memiliki partner internasional di berbagai negara. Salah satunya PT Pertamina di Balongan Indramayu.

"Kebetulan perusahaan BUMN saat ini punya banyak partner internasional yang bisa bekerja sama, contohnya dengan Pertamina di Indramayu maupun baterai mobil listrik," ujar Erick.

Baca juga: IBC Menargetkan Mampu Suplai Baterai Mobil Listrik Global Mulai 2025

Guna mewujudkan kerja sama yang baik, ia meminta semua pihak untuk tidak terjebak dengan isu Covid-19. Kendati pandemi masih menjadi perhatian serius dan diharuskan tetap waspada, tetapi perekonomian juga harus terus ditingkatkan.

"Memang kasus Covid-19 harus kami tekan dan waspada. Tetapi pasca-Covid-19 harus dimulai dari sekarang karena kami tidak mungkin ambil posisi selalu bertahan,” ujar Erick.

Maka dari itu, lanjut dia, sekarang saatnya mengambil kesempatan bagaimana investasi harus terus ditingkatkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com