Bukan itu saja, ia dengan tegas mengaku tak menyesal meski harus dicopot dari jabatannya. Junior menilai, tindakannya itu adalah sesuatu yang benar.
"Untuk apa menyesal kalau untuk hal yang benar, untuk kebaikan orang lain. Apalagi untuk kebenaran negara ini. Untuk apa kita takut, untuk apa kita hidup. bermanfaatlah bagi orang lain, untuk negara, untuk rakyat. Harus itu. jangan cuma ngomong doang," kata Brigjen Junior dikutip dari Kompas TV, Sabtu (9/10/2021).
"Tapi demi negara ini, boleh saja kan saya melakukan sesuatu yang lebih besar dan saya yakini jadi bahan masukkan. Kalau kita namanya bertempur, berperang ada sesautu yang dikorbankan." ucap Junior menambahkan.
Baca juga: Usai Surati Kapolri, Brigjen TNI Junior Tumilaar Dipindahkan Jadi Staf KSAD
Tentunya bukan tanpa alasan Brigjen Junior menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri.
Sebab, kata Brigjen Junior, apabila pihak kepolisian ingin memanggil Babinsa harus berkoordinasi dengan komandan satuannya, bukan berdasarkan laporan.
Dirinya juga menyangkal bahwa apa yang dilakukan semata-mata untuk terkenal sehingga mendapat jabatan yang lebih tinggi di TNI.
"Bukan berarti Babinsa tidak boleh dipanggil, boleh, tapi kan tata caranya beri tahu, koordinasikan dengan komandan satuan. Ini tidak dilakukan, ini (malah) dilakukan berdasarkan laporan," ujarnya.
"Menurut saya ini pelecehan, lama-lama jadi gangguan dan ancaman," lanjutnya.
Baca juga: Dicopot Usai Surati Kapolri, Brigjen Junior Tumilaar: Saya Perkirakan Pasti Saya Melanggar