Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Kepulauan Meranti Bertanding Pakai Sepatu Pinjaman, Kadispora: Mereka Tak Ajukan Anggaran

Kompas.com - 10/10/2021, 09:54 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang atlet dan dua orang pendamping perwakilan Kabupaten Kepulauan Meranti mengikuti pertandingan Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-6 Special Olympics Indonesia (SOlna) Provinsi Riau 2021 di Kota Pekanbaru.

Namun, kondisi perlengkapan atlet sangat memperhatikan dan tak punya anggaran berangkat ke Pekanbaru.

Atlet bahkan ada yang tak punya sepatu dan seragam untuk bertanding. Ada dua atlet bernama Alex Iskandar dan Astri bertanding hanya dengan sepatu pinjam dari orang lain.

Baca juga: Kisah Alex, Atlet Atletik Asal Kepulauan Meranti Pakai Sepatu Pinjaman Saat Bertanding hingga Raih Emas

Pihak SOIna Kepulauan Meranti mengaku tak punya anggaran untuk perlengkapan dan biaya untuk bertanding ibu kota Provinsi Riau. Buat ongkos travel saja mereka masih berutang.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kepulauan Meranti, Rizky Hidayat menyebut pihak SOIna sebelumnya tidak mengajukan anggaran.

"Seharusnya mereka (SOIna Kepulauan Meranti) kan mengajukan dana bantuan awal tahun dan itu bisa kita masukkan ke dalam dana hibah, sebelum mengikuti pertandingan," kata Rizky saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Kisah Iwan Samuray, Atlet Binaraga Sumbar Raih 3 Emas PON Berturut-turut, Utang Rp 1,7 M hingga Jual Mobil

Tidak ada pengajuan proposal

Ia menjelaskan, semua kegiatan saat ini semuanya harus dianggarkan untuk bisa digunakan ketika ada pertandingan.

Atau pun, SOIna bisa juga mengajukan bantuan dana hibah di awal tahun.

"Kemarin itu tidak ada pengajuan proposal dari SOIna-nya, itu yang tidak bisa kita anggarkan dana hibah mereka. Kalau tahun-tahun sebelumnya ada kita anggarkan. Tahun ini memang tak teranggarkan sama kita, karena kita tidak tahu akan ada pertandingan," ungkap Rizky.

Baca juga: Berjuang Tanpa Anggaran, Atlet Disabilitas NPCI Garut Bertekad Pertahankan 5 Besar Porda Jabar

Namun demikian, Rizky secara pribadi memberikan bantuan uang Rp 1 juta untuk keberangkatan para atlet tunagrahita itu.

Sementara itu, untuk biaya kepulangan atlet dan pendamping, Rizky mengaku akan dibicarakan nantinya.

"Nanti kita bicarakan sama pimpanan. Atlet ini kan dapat medali emas nih, seperti apa instruksinya nanti. Ya, kita sambulah mereka nanti," ujar Rizky.

Baca juga: Pesan Atlet Disabilitas untuk Presiden Jokowi: Tolong Perlakukan Kami Sama

Bupati Kepulauan Meranti tak merespons

Kompas.com mencoba menghubungi Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil melalui sambungan telepon untuk menginformasi nasib atlet dari Kota Sagu itu, namun belum menjawab. Pesan WhatsApps yang dikirim banya dibaca saja.

Sebagaimana diberitakan, atlet SOIna perwakilan Kabupaten Kepulauan Meranti berangkat untuk bertanding ke Pekanbaru dengan segala kekurangan.

Mulai dari tak punya sepatu, seragam hingga biaya transportasi.

Namun, keterbatasan itu tidak membuat atlet putus asa.

Baca juga: Cerita Rihan, Atlet Disabilitas Peraih 2 Perunggu Porda Jabar, Hidup dari Honor Sopir, Utang ke Tetangga karena Pandemi, hingga Dianiaya Preman

 

Kisah atlet atletik Alex dan Astri raih emas dan perak bermodal sepatu pinjaman

Seperti Alex Iskandar, atlet atletik ini berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga (Cabor) lari 100 meter.

Pada saat bertanding, Alex hanya menggunakan sepatu pinjaman yang dicari pendampingnya. Sebab, Alex tak memiliki sepatu seperti atlet dari daerah lainnya.

Hal yang sama juga dialami Astri. Atlet futsal putri ini juga pakai sepatu pinjam, dan akhirnya meraih medali perak.

Kedua atlet ini berasal dari keluarga tak mampu. Sehingga, orangtua mereka tidak bisa memfasilitasi keberangkatan anaknya ke Pekanbaru.

Tak ada anggaran, sudah mengadu pun tak direspons

Ketua SOIna Kepulauan Meranti Syafrizal mengaku memang tidak ada anggaran untuk memberangkatkan atlet ke Pekanbaru.

"Kami tak punya anggaran sama sekali, baik untuk beli sepatu, seragam maupun biaya transportasi," akui Syafrizal saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (9/10/2021) malam.

Untuk berangkat ke Pekanbaru, lanjut dia, ada dibantu Kadispora Kepulauan berupa uang pribadi Rp 1 juta. Syafrizal sendiri memberi uang Rp 200.000.

Sedangkan untuk transportasi kapal dari Meranti ke Pelabuhan Buton di Kabupaten Siak, diantar dengan kapal milik Pemkab Meranti.

Sedangkan untuk kendaraan darat, Syafrizal mengaku masih berutang ongkos travel ke Pekanbaru.

"Ongkos travel kami masih ngutang Rp 1,2 juta. Uang yang diberi sama Pak Kadispora buat beli obat dan makanan," sebut Syafrizal.

Sebelum berangkat ke Pekanbaru, Syafrizal mengaku sudah datang mengadu kepada Wakil Bupati Meranti, Asmar.

Saat itu, Wakil Bupati meminta buatkan proposal.

"Setelah saya ajukan proposal, tetapi tidak direspons dengan baik," kata Syafrizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com