Stanislaus mengimbau untuk masyarakat di sekitar gunung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai awan panas dari arah tenggara puncak.
"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," ujarnya.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata Kembali Erupsi, Meletus 16 Kali pada Hari Ini
Sementara itu, kata Stanislaus, masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti perkembangan terkini dari sumber resmi.
Hal itu dilakukan untuk menjaga situasi dan kondisi masyarakat di sekitar Pulau Lembata.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya," katanya.
(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor: I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.