Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal soal Kemunculan NII di Garut, Diduga Baiat 59 Anak

Kompas.com - 09/10/2021, 17:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kabar munculnya Negara Islam Indonesia (NII) membuat heboh warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

NII diduga melakukan pembaiatan terhadap 59 anak di Garut.

Pembaiatan diduga digelar di sebuah masjid di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Garut.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut Kota Aceng Amirudin mengatakan, setelah diberitahu oleh MUI Kabupaten Garut, pihaknya lantas memantau kegiatan pengajian di masjid tersebut.

Akan tetapi, pengajian itu sudah tidak ada. Kata Aceng, pengikut pengajian diduga telah mengetahui bahwa aktivitas mereka dipantau.

MUI Garut Kota kemudian berusaha mengembangkan informasi soal paham NII di Garut.

Berikut Kompas.com merangkum lima hal soal dugaan kemunculan NII di Garut.

Baca juga: 59 Anak di Garut Diduga Dibaiat Gabung NII

1. Bermula dari seorang anak kecelakaan

Kabar mengenai baiat terhadap NII terbongkar usai salah seorang anak yang mengikuti kegiatan itu mengalami kecelakaan.

“Awalnya dia tidak membuka, tapi setelah kejadian kecelakaan, waktu itu bawa motor saya, akhirnya kebongkar,” ujar ayah anak tersebut, M (49), Kamis (7/10/2021).

M mengungkapkan, dalam dua tahun ini, perilaku anaknya berubah setelah mengikuti pengajian di salah satu masjid di Kelurahan Sukamenteri.

Berdasar penuturan anaknya, diketahui bahwa dia mengikuti kegiatan pengajian itu sejak dua tahun lalu atau sewaktu masih duduk di kelas 1 SMP.

Kata M, anaknya pernah dibaiat oleh gurunya.

“Baiat hijrah katanya, dari Islam kita seperti biasa, dia bilang Islam kita nih gelap, jadi hijrah ke tempat yang terang, NII itu, menurut versi mereka NII itu terang,” ucapnya.

Baca juga: Gerakan NII di Garut, Diduga Baiat 59 Anak, Terbongkar Usai Seorang Anak Kecelakaan Motor

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com