Anggun merupakan anak sulung dari pasangan Sofyan dan Istianah, yang sehari-hari berjualan es buah di depan salah satu SMP Negeri di Gresik.
Namun, kondisi finansial keluarga yang terbilang pas-pasan tidak membuat Anggun putus asa. Anggun membuktikan bahwa dia bisa mengembangkan bakatnya.
"Selain Anggun, ada adiknya cowok masih berusia enam tahun. Tapi memang sejak kecil itu dia suka sekali dengan matematika, hitung-hitungan," kata ibu Anggun, Istianah.
Baca juga: Perjuangan Yesti Rambu Jola Pati: Bekerja sebagai ART hingga Jadi Sarjana Pendidikan Matematika
Kendati perekonomian keluarga terbilang sederhana, bakat akan kecakapan Anggun dalam bidang matematika terasah dengan sendirinya.
Dengan kondisi cukup terbatas, Istianah sebagai orangtua sebisa mungkin memberikan yang terbaik bagi Anggun.
"Prioritas saya memang pendidikan untuk anak. Bersyukur dapat dukungan dari pihak sekolah, ada bimbingan dari guru untuk anak saya. Kalau di rumah ya belajar sendiri, kadang juga mainan kuis tebak-tebakan dengan adiknya karena saya jualan es buah," tutur Istianah.
Istianah menyadari bahwa kemampuan finansialnya tidak seperti keluarga berkecukupan lainnya yang mampu mengikutkan anak mereka ke lembaga pendidikan khusus di luar sekolah, apalagi sampai mendatangkan guru privat untuk mengasah bakat anaknya tersebut.
Baca juga: Terdampak PPKM, 300 Pedagang Kecil di Gresik Terima Bantuan Rp 1,2 Juta
Kepala MINU Trate Putri Purwanto mengatakan, pihaknya menyadari bakat yang dimiliki oleh Anggun.
Terlebih lagi, sekolah itu juga memiliki program ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswi sesuai dengan bakat masing-masing.
"Sebenarnya tidak hanya Anggun, tapi semua siswi yang ada di MINU Trate Gresik juga kami support sesuai bidang bakat masing-masing agar berprestasi. Tapi untuk sekarang, Anggun ini yang memang kelihatan prestasinya di bidang matematika," ujar Purwanto.
Pihak sekolah selalu menginformasikan kepada orangtua jika ada agenda perlombaan, mulai dari tingkat lokal Gresik, provinsi, nasional, hingga internasional.
Baca juga: Kasus Pencurian Ratusan Ponsel di Gresik, Polisi Tangkap 3 Terduga Pelaku
Dengan harapan, anak-anak didik dapat berprestasi sesuai dengan bakat masing-masing.
"Tidak hanya akademik, kami juga mendorong supaya non-akademik semua siswi dapat berprestasi, minimal di level kabupaten," kata Purwanto.
Untuk itu, MINU Trate Putri Gresik sudah menyiapkan berbagai fasilitas agar dapat menunjang bakat siswi dalam meraih prestasi seperti program ekstrakurikuler.
Hal itu termasuk bekerja sama dengan orangtua siswi untuk bimbingan khusus dalam mengasah bakat yang dimiliki anak.
"Kami juga mendatangkan guru pembimbing sesuai yang ditempuh oleh siswi, dengan persetujuan dari orangtua mereka. Juga support dana bagi yang tidak mampu, bahkan kami gratiskan kalau memang orangtuanya tidak mampu," tutur Purwanto.
Sebelum Anggun, beberapa siswi MINU Trate Putri Gresik juga dikatakan Purwanto sempat menorehkan prestasi membanggakan, baik di kancah lokal maupun nasional.
Salah satunya, sempat menjadi juara dalam lomba matematika dan sains yang diadakan oleh Kementerian Agama RI pada 2020.
Baca juga: Tradisi Rebo Wekasan di Desa Suci Gresik Kali Ini Tanpa Kirab Tumpeng Keliling