Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Ada Sate Bebek Sepanjang Setengah Meter di Banyumas, Saking Panjangnya sampai Tak Bisa Dibungkus

Kompas.com - 09/10/2021, 10:06 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pernah menikmati kuliner sate bebek?

Sate bebek merupakan olahan makanan khas dari Kecamatan Tambak, yaitu wilayah di ujung timur Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pelancong dapat dengan mudah menemukan penjual sate bebek di pinggir jalan saat memasuki perbatasan Kabupaten Banyumas dari arah Yogyakarta.

Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Banyumas Targetkan Turun ke PPKM Level 2

Sate unik sepanjang setengah meter

Sate bebek biasanya dijajakan di warung-warung tenda hingga rumah makan.

Setiap porsi rata-rata berisi 10 tusuk sate bebek, gulai bebek dan nasi putih.

Agar lebih nikmat, sate disiram dengan bumbu kacang atau sambal kecap.

Namun kini ada sate bebek dengan ukuran yang tak lazim dari biasanya.

Sate yang ditawarkan di Taman Sentana, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh ini memiliki panjang hingga 50 sentimeter atau setengah meter.

Sama seperti sate pada umumnya, hanya saja satu tusuk sate ini berisi 20-25 potong daging.

Semakin menarik, sate disajikan di potongan bambu yang dibelah menjadi dua dengan alas daun pisang.

Baca juga: 4 Beda Sate Ayam Lokal dan Yakitori, dari Bahan hingga Penyajian

Pengunjung penasaran

Sherly Merliana (19) warga Purwokerto mengaku sengaja datang menikmati sate tersebut untuk mengobati rasa penasaran.

"Penasaran soalnya banyak yang datang ke sini. Jarang banget yang jual sate sepanjang ini, kalau sate yang lain kan biasanya pendek-pendek," kata Sherly.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Banyumas Masih di Bawah 50 Persen

 

Meski sangat tertarik, Sherly mengaku sempat agak kesusahan ketika memakannya karena ukurannya panjang.

"Tapi rasanya gurih, enggak alot," ujar Sherly.

Hal senada disampaikan Muhammad Arif Kholiyudin (25), warga Purwokerto.

"Sebenarnya agak susah makannya, karena biasanya pendek-pendek. Tapi ini unik, enak juga, kalau difoto sangat estetik," ujar Arif.

Baca juga: Pelajar di Banyumas Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19: Biar Cepat Masuk Sekolah Lagi

Pemilik Taman Wisata Sentana Benny Clay Rozally mengatakan, ide tersebut merupakan hasil kreatifitas tim pengelola taman tersebut.

Ia ingin mengnalkan kuliner khas tersebut kepada masyarakat luas.

"Kebetulan di wilayah Tambak kan terkenal dengan sate bebek, termasuk Sumpiuh. Kami ingin bikin sate yang unik dibanding yang lain agar semakin banyak dikenal orang," kata Benny.

Pembuatan sate bebek

Henny menuturkan, membuat sate bebek sama seperti membuat sate pada umumnya, hanya membuat sate bebek sepanjang setengah meter ini memerlukan sedikit kesabaran.

"Prosesnya sedikit lebih lama, karena menusuk dagingnya satu-satu. Satu tusuk sate berisi 20 hingga 25 potongan daging," ujar Benny.

Untuk tempat pembakaran juga perlu penyesuaian.

"Biasanya tempat pembakaran sate kan memanjang ke samping, ini kami buat memanjang ke depan agar lebih mudah," kata Benny.

Untuk menikmati satu porsi sate bebek, lengkap dengan nasi dan es teh, pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 25.000.

Sensasi makan sate tersebut akan semakin asyik, karena dinikmati di pinggir sungai dengan lingkungan pedesaan yang masih sangat asri.

"Untuk saat ini kami tidak melayani take away, karena panjang sulit dibungkus," kata Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com