KUPANG, KOMPAS.com- Susanti Ndapataka, atlet muaythai asal NTT berhasil meraih medali emas dalam ajang PON XX Papua.
Siapa sangka, putri seorang penggembala ternak tersebut selama ini hanya mengandalkan sarung tinju bekas ketika berlatih.
Susanti juga memanfaatkan sebuah samsak yang digantung di pohon dan ban bekas yang ditancapkan di pohon.
"Alat yang saya pakai ini juga seadanya. Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang, tapi pelatih bilang pakai saja," tutur Susanti di rumahnya, Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kupang.
Tak hanya itu, kesederhanaan juga tampak dari rumah yang ditinggali Susanti dan keluarganya.
Rumah itu hanya beratap daun, berdinding pelepah pohon gewang dan berlantai tanah.
Di sana, Susanti sang anak bungsu tinggal bersama ayah dan empat saudaranya.
Sedangkan ibundanya telah lama meninggal dunia.
Kondisi ekonomi yang serba sulit membuat keluarga Susanti tak bisa membangun rumah yang layak.
Baca juga: Atlet Menembak Bangka Belitung Raih Emas Perdana PON Papua 2021
Bukan Susanti namanya jika menyerah pada keadaan.
Meski dalam kondisi serba terbatas, dia memiliki niat besar demi mengejar cita-cita menjadi atlet profesional.
Susanti membuktikannya. Dia meraih prestasi di sejumlah kejuaraan.
Di antaranya, juara nasional di Bogor tahun 2017, juara nasional tarung bebas Indonesia 2018, sekaligus atlet terbaik putri.
Kemudian, juara pra-PON di dua zona sekaligus yakni di zona Indonesia tengah dan timur, medali perak Kejurnas di Kendari 2021.
Susanti juga meraih emas di PON XX Papua.
Baca juga: Viral, Video Atlet Peraih Medali Emas PON Papua Asal NTT Dijemput Pakai Mobil Pikap