Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pelaku Pengeroyokan yang Tewaskan Pelajar di Sidoarjo Ditangkap, Motifnya Dendam Pernah Dikeroyok Korban

Kompas.com - 08/10/2021, 22:24 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polresta Sidoarjo menangkap enam pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang pelajar usai balap liar di jalan Bypass Balongbendo, Sidoarjo pada 25 September lalu.

Identitas korban yang yang meninggal pada peristiwa tersebut adalah RV (16) warga Balongbendo. 

Sementara korban YMT (16) asal Gresik mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh.

Baca juga: Mantan Kades di Sidoarjo Diduga Tilep Honor Guru Ngaji hingga Honor Pengangkut Sampah

Identitas keenam pelaku itu dari geng motor yang tergabung dalam Pasukan Tarung Jalanan (Pastajal) yakni MAM (16 tahun) asal Krian, Sidoarjo, MA (16 tahun) asal Jatirejo, Mojokerto, AIF (20 tahun) asal Kebomas, Gresik, MYE (20 tahun) asal Jenggawah Jember, DBN (19 tahun) asal Kluyuh, Nganjuk, dan MHF (20 tahun) asal Bangsal, Mojokerto.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menyampaikan korban RV dikeroyok oleh tersangka MAM, MA, MYE dan AIF.

"Untuk tersangka yang menghabisi nyawa RV ini dikenakan Undang-undang perlindungan anak karena korban RV meninggal dunia di bawah umur, maka ancaman hukuman 15 tahun penjara," ucap Kusumo dalam rilis di Mapolresta Sidoarjo, Jumat (8/10/2021).

Sedangkan untuk tersangka MYE juga terlibat pengrusakan dan pencurian terhadap korban YMT yang dibantu dua tersangka yakni DBN dan MHF.

Dari tindakan ketiga pelaku terancam dikenai hukuman 7 tahun penjara karena mengakibatkan kerusakan barang atau pencurian dengan kekerasan (curas).

Baca juga: Rumah Kolektor Reptil di Sidoarjo Terbakar, 80 Ular Piton Mati Terpanggang

Pihaknya masih terus melakukan pengembangan karena dari anggota Pastajal lainnya ikut terlibat dalam peristiwa pengeroyokan tersebut.

"Selain enam orang yang sudah ditangkap, kami juga terus memburu tersangka lainnya. Dari keterangan saksi dan pelaku yang kami tangkap masih ada pelaku lainnya," ujar dia.

Adapun, motif geng Pastajal mengeroyok korban karena menaruh dendam pada korban.

Sebab, sebelumnya pelaku dan temannya sempat dikeroyok oleh korban yang masuk geng balap liar.

"Dari penyebab itulah, salah satu pelaku MA mengumpulkan teman-temannya untuk melakukan serangan balasan dengan sasaran kelompok pemuda di kawasan Bypass Balongbendo-Krian," papar Kusumo.

Baca juga: Wakil Wali Kota Mojokerto Meninggal Dunia Saat Hadiri Acara Pameran di Surabaya

Saat peristiwa itu terjadi, Kusumo menuturkan, ada 20 anggota geng Pastajal yang berangkat mencari korban RV dan YMT dengan membawa senjata tajam, tongkat besi, dan balok kayu.

"Nah saat mengendarai motor bersama kelompoknya, korban bersama dengan rekannya melintas usai melihat balap liar. Oleh para pelaku, korban dikejar dan dikeroyok beramai-ramai hingga membuat korban meninggal setelah menjalani perawatan di RS Anwar Medika," ujar Kusumo.

Ia menjelaskan, para tersangka diamankan di beberapa tempat berbeda setelah polisi mendapat petunjuk dari rekaman CCTV.

"Keterangan rekan korban dan saksi di sekitar TKP juga  hasil rekaman CCTV menjadi petunjuk penangkapan para pelaku ini," terang Kusumo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com