ACEH UTARA, KOMPAS.com - Kabupaten Aceh Utara terancam bencana banjir bandang akibat banyak tanggul sungai yang jebol. Pemkab Aceh Utara pun meminta bantuan Pemprov Aceh untuk membangun tanggung permanen.
Saat ini, Pemkab Aceh Utara mendata seluruh tanggul jebol di kabupaten itu untuk seterusnya dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Aceh.
Sebelumnya tiga titik tanggul jebol di Desa Tanjong Awe, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: Tanggul Sungai Jebol, 5 Desa di Aceh Utara Terdampak Banjir
Dampaknya lima desa dlaam Kecamatan Samudera terendam banjir selama dua hari, satu rumah nyaris roboh dan satu sekolah diliburkan.
“Sekarang BPBD Aceh Utara saya intruksikan data semua tanggul jebol itu. Sebagian jebol karena banjir lalu. Sekali hujan lagi bisa jebol lebih parah. Itu ancaman paling nyata dan banjir bandang bisa terjadi,” kata Sekretaris Daerah, Aceh Utara, A Murthala melalui telepon, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Tanggul Sungai Jebol dan Belum Diperbaiki, Warga di Aceh Utara Khawatir Adanya Banjir Susulan
Dia menyebutkan, tanggul jebol yang ada di Desa Tanjong Awe, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, sudah ditutup dengan tumpukan tanah untuk sementara waktu. Namun itu hanya bersifat sementara.
“Tahun lalu sudah ditimbun juga dengan tanah. Begitu banjir, jebol lagi. Maka kita data agar dibangun tanggul permanen. Saya tadi sudah bicara juga dengan Asisten Pemerintah Aceh untuk usulan pembangunan ini, Dinas Sumber Daya Air Aceh juga sudah minta kita usulkan seluruhnya,” kata A Murthala.
Baca juga: Kisah Ibu di Aceh Utara Selamatkan 2 Anak Saat Rumahnya Diterjang Banjir
Dalam pekan ini, sambung Murthala, usulan itu akan diantar ke Pemerintah Provinsi Aceh di Banda Aceh.
“Maka kita minta bantuan Pemerintah Aceh. Agar bisa dikerjakan permanen tanggul ini. Kalau tidak dikerjakan segera, ini sungguh ancaman serius untuk pemukiman dan lahan pertanian,” terangnya.
Baca juga: Banjir di Aceh Utara Meluas Jadi 4 Kecamatan