Saat ini, S sedang menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
"Kabarnya S sudah sadar namun belum bisa dimintai keterangan. Akan dilakukan pemindaian di bagian kepalanya," tambah Burhan.
Dugaan polisi
Meski belum dilengkapi cukup bukti, polisi menduga kuat S merupakan pelaku penganiayaan yang menewaskan EN.
Berdasarkan konstruksi sementara, polisi menduga, S kabur karena panik setelah menganiaya istrinya. Burhan mengatakan, S diduga melarikan diri ke arah timur menyusuri rel kereta api di tengah persawahan saat malam hari.
Ketika hendak menyeberang sungai di sebuah dam, S diduga terpeleset dan terjatuh.
"Kemungkinan dia tidak sadarkan diri di lokasi itu selama beberapa jam sampai ditemukan warga yang hendak pergi ke sawah," tuturnya.
Ketika ditemukan warga, terdapat luka memar di bagian kepala dan bekas darah yang mengering.
"Tapi ini baru sebatas dugaan awal berdasarkan informasi dan bukti awal yang ada. Penyelidikan masih berlangsung oleh Polres Blitar," kata Burhan.
Burhan menambahkan, polisi menemukan alat penumbuk terbuat dari kayu yang biasa disebut alu saat olah TKP. Alat itu ditemukan di ruang penyimpanan perkakas rumah tangga dekat dapur.
"Terdapat darah di alu itu. Tentu akan diperiksa darah siapa yang ada di alu itu," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.