BLITAR, KOMPAS.com - EN (47), warga Kecamatan Garum, Blitar, ditemukan tewas di kamarnya pada Kamis (7/10/2021) dini hari.
EN yang berprofesi sebagai penjual jamu keliling itu pertama kali ditemukan anaknya, R yang baru pulang bekerja sekitar pukul 01.00 WIB.
Melihat kondisi ibunya, R membangunkan kakaknya, Ri, yang berada di kamar lain.
"Ri kemudian mengangkat tubuh ibunya dan memangku bagian kepala. Ternyata darah masih mengalir dari kepala bagian kiri, dekat telinga," ujar Kapolsek Garum Iptu M Burhanuddin kepada Kompas.com, Kamis.
Polisi mendapat laporan mengenai peristiwa itu sekitar pukul 02.30 WIB. Petugas langsung turun ke lapangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Jenazah EN lalu dibawa ke RSUD Mardhi Waluyo, Kota Blitar, untuk diautopsi.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan luar korban mengalami luka memar atau retak di kepala bagian kiri dekat telinga. Keluar darah di situ dan juga darah dari lubang hidung," ujar Burhan.
Menurut Burhan, EN berprofesi sebagai penjual jamu siap minum. EN berjualan berkeliling kampung mengendarai sepeda motor.
"Korban berjualan jamu siap minum seperti kunyit, beras kencur, dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Kasus Penjual Jamu Tewas di Ranjang, Suami Belum Bisa Dimintai Keterangan
Pelaku dan korban pisah ranjang
Burhan menyebut, saat melakukan olah TKP, polisi tak menemukan suami korban, S (57), yang berprofesi sebagai tukang giling hasil pertanian.
S biasanya menjajakan jasa menggiling hasil pertanian dengan berkeliling kampung memakai mobil.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, EN dan S sedang pisah ranjang saat peristiwa itu terjadi. Burhan mengatakan, hal itu dipicu masalah rumah tangga.
Meski pisah ranjang, keduanya masih tinggal serumah. Burhan menyebut, S pernah bertengkar dengan korban karena EN sering sibuk dengan ponsel di rumah.
Berdasarkan keterangan dari anak korban, ayah mereka masih terlihat berada di rumah pada Rabu (6/10/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kata anaknya, sekitar pukul 23.00 WIB kemarin malam (Rabu), S masih berada di rumah tiduran di depan televisi," tutur Burhan.
Namun, ketika R tiba di rumah dan menemukan ibunya tewas di kamar, S tak terlihat. Keberadaan S baru diketahui keesokan paginya. S ditemukan dalam kondisi tidak sadar di sekitar sungai.
"Warga menemukan S sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi tergeletak di aliran sungai sekitar 500 meter dari rumahnya," kata Burhan.