Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Sumur Minyak Ilegal di Muba, Pemkab Tagih Tanggung Jawab Kementerian ESDM

Kompas.com - 08/10/2021, 10:51 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com - Maraknya sumur minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, dinilai membuat kerugian negara yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah dalam sehari.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Muba Apriyadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (8/10/2021).

Apriyadi menjelaskan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi maraknya sumur minyak ilegal tersebut.

Baca juga: Tangkap 6 Orang Tersangka, Polda Sumsel Tutup 1.000 Sumur Minyak Ilegal di Muba

Sebab, hampir seluruh lokasi sumur berada di wilayah kerja perusahaan pertambangan perkebunan, seperti di Kecamatan Keluang, Sanga Desa, Batang Hari Lok, Sungai Angit, Bayung Lencir, dan Pajering.

Menurut Apriyadi, peran penting untuk mengatasi sumur minyak ilegal ada di tangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Hanya Kementerian ESDM yang dapat menindak tegas pihak pengelola konsesi yang tidak serius memberantas masalah sumur minyak ilegal ini,” kata Apriyadi.

Baca juga: Polda Sumsel Tutup 998 Sumur Minyak Ilegal sejak Awal 2021

Selama ini, menurut Apriyadi, bila terjadi kebakaran atau menyebabkan penambang sumur minyak ilegal tewas, Pemkab Muba selalu disalahkan.

Sementara, pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah itu terkesan diam, apalagi jika terjadi kerusakan lingkungan.

“Kalau kami masuk akan menyalahi aturan, karena izin dari wilayah konsesi ini di Kementerian ESDM. Sekarang kita pertanyakan bagaimana komitmen pemilik kewenangan yang mengelola blok tersebut, mereka ke mana saat ada masalah?” ujar Apriyadi.

Baca juga: Sumur Minyak Ilegal di Jambi Terbakar Selama Dua Pekan, Habiskan 2,5 Hektare Hutan

Pemkab Muba mengapresiasi Polda Sumsel yang menutup 1.000 sumur minyak ilegal.

Sebab, dari catatan mereka, masih ada sekitar 7.000 sumur minyak ilegal yang masih beroperasi di wilayah tersebut.

Sumur minyak ilegal ini dinilai banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan pemerintah.

 

Sebagai contoh, menurut Apriyadi, kejadian sekitar satu bulan lalu.

Sebanyak 3 orang penambang sumur tewas terbakar usai menjalani perawatan di rumah sakit.

Kemudian, api yang muncul dari lokasi sumur minyak ilegal tak kunjung padam selama dua pekan.

Padahal, wilayah tersebut berada di dalam kawasan konsesi. Namun, pihak perusahaan tak mengambil langkah apapun dan terkesan diam melihat kejadian tersebut.

“Semestinya yang memiliki wilayah kerja bertanggung jawab menjaga kawasannya. Namun ini terkesan diam. Jika tidak bisa mengelolanya, serahkan kepada Pemda, jangan terkesan diam,” kata Apriyadi.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel menangkap enam orang yang terlibat kasus pengeboran sumur minyak ilegal.

Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto mengatakan, sudah 1.000 sumur ilegal di kawasan Kabupaten Muba yang ditutup.

Ia pun menargetkan untuk membrantas habis para cukong serta pemilik modal yang membuat sumur minyak tersebut tanpa izin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com