PARIGI, KOMPAS.com- Ratusan narapidana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (7/10/2021) sekitar pukul 16.00 Wita mengamuk dan berujung kericuhan.
Kejadian itu diduga disebabkan penganiayaan salah seorang petugas lapas terhadap salah seorang narapidana.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah Lilik Sujandi yang dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya kericuhan yang dilakukan oleh napi yang ada dalam lapas.
Baca juga: Kasus Ayah Cabuli 3 Anak di Luwu Timur Dihentikan, Polda Sulsel Angkat Bicara
Menurutnya, selain karena adanya kesalahpahaman antara petugas lapas dan narapidana, kericuhan tersebut dipicu adanya pemeriksaan beberapa orang napi oleh kepala lapas.
Napi lain terprovokasi dan berujung perusakan, pelemparan batu,serta pembakaran fasilitas lapas seperti meja dan kursi.
"Memang tadi sore hingga malam terjadi kericuhan, ada perusakan fasilitas lapas yang dilakukan oleh tahanan,sekarang sudah terkendali dan kita sudah komunikasi dengan para tahanan,"ungkap Lilik.
Lilik Sujandi menjelaskan,ratusan narapidana yang mengamuk berhasil diamankan setelah beberapa permintaan mereka dipenuhi.
Salah satunya agar didatangkan tenaga medis dan melakukan visum terhadap beberapa orang yang diduga sempat dianiaya.
Baca juga: Ketahuan Simpan Paket Sabu Siap Edar di Rumah Dinasnya, 2 Pegawai Lapas Palu Ditangkap dan Dipecat
Diakui Lilik, puluhan personel TNI dan Polri diturunkan untuk ikut mengamankan para narapidana yang sudah menguasai bagian administrasi lapas, meskipun akhirnya berhasil dikendalikan.
"Memang sempat terjadi perusakan dan pembakaran oleh para tahanan,yang jelas bukan bangunan yang terbakar, mereka akhirnya bisa tenang setelah sebagian tuntutan mereka kita penuhi. Untuk sementara saya ambil alih dulu lapas, malam ini juga langsung kita bersihkan semua,"jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan,belum ada data resmi tekait jumlah kerusakan terkait kericuhan dalam Lapas Kelas III Parigi Moutong.
Puluhan aparat gabungan TNI-Polri Polri dengan senjata lengkap masih disiagakan dilokasi untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.