Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gelombang Ketiga, IDI Banyuwangi Ingatkan Penerapan Prokes di Tempat Wisata

Kompas.com - 07/10/2021, 17:53 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi munculnya gelombang ketiga Covid-19.

Ketua IDI Banyuwangi dr Yos Hermawan mengatakan, langkah antisipasi harus dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.

Baca juga: 4 Santri di Banyuwangi Diduga Keracunan, Muntah hingga Diare Usai Santap Nasi Goreng

Selain itu, upaya vaksinasi harus makin digenjot untuk mencapai target 70 persen.

Hal ini ia sampaikan mengingat mulai dibukanya aktivitas ekonomi dan pariwisata di Banyuwangi.

"Potensi gelombang ketiga akan tetap ada dan susah dihindari, ini akan terjadi dari kombinasi mobilitas penduduk, vaksinasi yang belum kuat, pelonggaran, dan varian delta," kata Yos saat dihubungi, Kamis (7/10/2021).

Ia mengapresiasi adanya SE Satgas Covid-19 Banyuwangi terkait pembatasan di tempat wisata dan aktivitas ekonomi. Ia juga tak masalah dengan mulai dibukanya tempat wisata.

Namun, ia mengingatkan, protokol kesehatan ketat harus diterapkan di lokasi wisata.

"SE ini bagus, tapi implementasi paling penting, apakah betul pengelola bisa menjaga prokes dengan benar, apakah benar tak ada makan bersama dan buka masker," kata dia.

Ia meminta sistem pelayanan di tempat wisata lebih baik dan bisa memantau pengunjung. Lalu, protokol kesehatan harus diterapkan dengan benar.

"Aspek pencegahan juga di hulu, masyarakat dengan perlindungan vaksinasi yang masif," kata dia.

Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Banyuwangi terus meningkat setiap pekan.

Pekan pertama dibuka, jumlah wisatawan ke obyek wisata di Banyuwangi mencapai 6.000 orang.

Pekan kedua meningkat menjadi 15.000 orang per pekan dan pekan ketiga ini sudah di angka 22.000 orang.

"Tren kenaikan kunjungan ke destinasi ini meningkat tiap pekannya," kata Kepala Disbudpar Banyuwangi MY Bramuda, Senin (4/10/2021).

Saat ini, jumlah pengunjung di tempat wisata hanya 25 persen dari kapasitas maksimal. Para pelaku wisata juga harus sudah divaksin.

Baca juga: Cerita Serma Prana Belajar Merias dan Menari Jaranan Buto Banyuwangi: Tentara Biasanya Tegak dan Kaku

Tiap tempat wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menyediakan barcode untuk dipindai.

Wisatawan wajib sudah vaksin untuk bisa masuk ke tempat wisata. Adapun saat ini sudah ada 35 destinasi yang dibuka dari total 64 tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com