Apa yang membedakan dengan program pilot project, tambahnya, adalah penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Samsul mengatakan, seluruh SMPN di Kota Blitar saat ini sudah memiliki QR Code untuk dipasang di pintu masuk menuju kawasan sekolah.
"QR Code sudah ada semua, tinggal pasang saja," ujarnya.
Sehingga hanya siswa dan tenaga pendidik yang sudah divaksin yang diperkenankan masuk ke kawasan sekolah.
Bahkan tamu sekolah pun, kata dia, tidak akan dapat masuk ke kawasan sekolah jika belum pernah divaksin.
Baca juga: Blitar Jadi Satu-satunya Daerah Level 1 PPKM, Ini Harapan Wali Kota
Penerapan aplikasi PeduliLindungi, kata Samsul, akan dapat segera dioperasikan mengingat mayoritas siswa dan guru sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Menurutnya, 95 persen dari 8.576 siswa SMP di Kota Blitar sudah divaksin.
Sementara untuk tenaga pengajar, sudah hampir semuanya telah divaksin.
Meski demikian, penerapan aplikasi PeduliLindungi bukan hal yang utama dari program pilot project yang diharapkan dapat mulai diberlakukan pekan depan itu.
"Yang utama dari program ini tetap menciptakan kawasan percontohan penerapan protokol kesehatan dengan disiplin yang tinggi. Membangun satu lingkungan belajar yang aman dari Covid-19," ujarnya. *
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.