Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Desak Aparat Ungkap Aktor NII di Garut dan Waspadai Kebangkitan DI/TII

Kompas.com - 07/10/2021, 16:32 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, meminta aparat penegak hukum mengejar dalang atau tokoh dari Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut, bukan hanya sekedar menyadarkan anak-anak yang sudah direkrut dan terpengaruh baiat.

“Kami mendesak penegak hukum menangani kasus tersebut, penanganannya yang benar-benar serius, syukur-syukur nanti tokoh di Garut ini, NII ini siapa sih sebenarnya,” jelas KH Sirojul Munir, Ketua MUI Kabupaten Garut, Kamis (7/10/2021) saat ditemui wartawan di kompleks Islamic Centre Kabupaten Garut.

Baca juga: 59 Anak di Garut Diduga Dibaiat Gabung NII

Munir memastikan, MUI akan membuat laporan ke aparat kepolisian terkait masalah tersebut. Namun, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti yang bisa menguatkan agar proses hukum bisa berjalan.

“Kita sudah siap melaporkan, Cuma harus matang, minimal mencari dua alat bukti, ini yang akan dicari tim, nanti akan dirumuskan, ada komisi hukum dan perundang-undangan, komisi ini yang akan melaporkan,” jelasnya.

Munir mengingatkan, saat ini yang sangat merongrong dan membahayakan kesatuan NKRI, bukan hanya dari kelompok-kelompok aliran keras trans nasional semacam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan sebagainya.

Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

 

Waspadai bangkitnya DI/TII

 

Justru, yang saat ini sangat berbahaya menurut Munir adalah penerus perjuangan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

“Itu yang sangat berbahaya, kenapa karena mereka punya modal perjuangan waktu TNI hijrah ke Jogja setelah merdeka, di Jawa Barat yang mempertahankan kemerdekaan itu kelompok itu, tapi setelah berhasil, (mereka) memproklamirkan diri Indonesia menjadi Negara Islam,” katanya.

Munir meminta pemerintah terus melakukan edukasi terhadap masyarakat, jangan sampai terpengaruh oleh DI/TII.

MUI sendiri menganggap haram mengakui DI/TII karena menjadi gerakan makar. MUI pun siap memerangi DI/TII yang berindikasi makar.

“Diperangi dengan dua, pertama dengan hukum lewat jalur pengadilan yang kedua angkat senjata, ini hasil Ijma MUI pusat tahun 2006, bukan sekedar pendapat kami, tapi ulama seluruh Indonesia memutuskan itu,” tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Regional
UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

Regional
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Regional
Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Regional
FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com