Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Rusak Patung Garuda Pancasila di Nganjuk Ternyata ODGJ

Kompas.com - 07/10/2021, 13:23 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Warga Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dihebohkan dengan ulah warga setempat yang merusak patung garuda pancasila di puncak tugu depan Pasar Warujayeng.

Pria yang merusak patung garuda pancasila itu ialah Suwito, warga Lingkungan Pengkol, Kelurahan Warujayeng.

Oleh warga setempat, Suwito memang dikenal sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Ya stres, setengah gila,” kata Eko (51), salah satu petugas parkir di depan Pasar Warujayeng, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Viral, Video Pria Rusak Patung Garuda Pancasila Sambil Teriak PKI di Nganjuk

Eko menuturkan, selama ini Suwito memang kerap mondar-mandir di Pasar Warujayeng.

Sepengetahunnya, laki-laki ODGJ tersebut tak pernah membuat onar di luar maupun di dalam pasar.

“Tiap hari dia masuk (ke pasar). Biasanya enggak ngamuk kayak gitu, enggak mukul-mukul kayak gitu, enggak tahu kok kemarin ngamuk. Biasanya cuma minta-minta sama orang-orang, minta makan, minta uang,” tutur Eko.

Namun pagi itu, kata Eko, Suwito terlihat berbeda

ODGJ ini berjalan kaki dari arah utara dengan membawa linggis.

Sesampainya di tugu, ODGJ tersebut langsung naik dan memukul-mukul patung garuda Pancasila yang ada di atasnya.

“Sambil misuh-misuh (mengeluarkan kata-kata makian), omongannya enggak jelas, langsung naik mukuli patung pancasila. Ya sambil teriak-teriak ngata-ngatain ‘PKI, PKI, PKI’ gitu,” tutur Eko.

Baca juga: Bongkar 72 Kasus Perlindungan Perempuan dan Anak, 5 Polisi di Nganjuk Diganjar Penghargaan

 

Kondisi patung garuda pancasila di puncak tugu depan Pasar Warujayeng yang dirusak Suwito, warga setempat yang berstatus ODGJ, Kamis (7/10/2021).KOMPAS.COM/USMAN HADI Kondisi patung garuda pancasila di puncak tugu depan Pasar Warujayeng yang dirusak Suwito, warga setempat yang berstatus ODGJ, Kamis (7/10/2021).
Melihat ulah Suwito, warga yang beraktivitas di pasar tak berani mendekat.

Selang beberapa saat kemudian petugas kepolisian dan aparat TNI datang ke lokasi. Mengetahui ada petugas, Suwito turun dari atas tugu.

“Tahu polisi datang kan turun dia, kayak takut sedikit, terus turun ke sini. Jadi enggak diamankan di atas. Terus ditanyain di sini, lapo (kenapa) kamu itu?” ucap Eko menirukan perkataan aparat yang mengamankan Suwito.

Saat itulah jawaban Suwito tidak jelas.

Gak po-po pak, aku kerjo kok diganggu-ganggu. Wes guwak’en nyang endi wae gak opo-opo, sembarang (Tidak apa-apa pak, aku kerja kok diganggu-ganggu. Udah, saya dibuang kemana saja enggak apa-apa, sembarang),” kata Suwito yang diulang oleh Eko.

Baca juga: Soal Oknum Perangkat Desa Gandakan Sertifikat Tanah dan Dijadikan Jaminan Utang, Begini Tanggapan BPN Nganjuk

Diberitakan sebelumnya, video berdurasi 30 detik yang merekam pria berpakaian lusuh merusak patung garuda pancasila di puncak tugu depan Pasar Warujayeng viral di media sosial Facebook.

Potongan video tersebut diunggah oleh akun @Wong Eleekx di salah satu grup facebook yang mayoritas beranggotakan warga Warujayeng, Tanjunganom.

Kapolsek Warujayeng, Kompol Masherly Sutrisno, membenarkan video viral tersebut. Menurutnya, pria yang terekam merusak patung garuda pancasila bernama Suwito, warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com