Perasaan Lega dan Dukungan Keluarga
Aries yang berusaha menghubungi kontingen Jawa Timur di Papua untuk mengetahui kondisi anaknya. Ia lega setelah sambungan telepon diangkat pendamping Rahul. Kondisi anaknya membaik setelah mendapat pertolongan medis.
Tak lama setelah itu, Rahul yang mulai pulih menghubungi keluarganya untuk memberi kabar.
"Assalamualaikum, Ayah. Mohon maaf, Rahul kalah," kata Rahul membuka percakapan di ujung telepon.
Aries pun memberi semangat kepada anaknya itu.
"Tidak apa-apa, Mas. Ayah, ibu, mbak Kiki dan adikmu semua bangga padamu. Kesempatan masih terbentang luas, yang paling penting kesehatanmu," ujar Aries menimpali ucapan Rahul.
Pada titik ini kehadiran orang terdekat atau keluarga dibutuhkan. Memberikan dukungan yang menguatkan.
Baca juga: PON XX Papua, Atlet Kota Kediri Sumbang 4 Medali untuk Jatim
Sebab, dukungan dari keluarga, bisa jadi amunisi ampuh untuk membantu memperkuat mental sang atlet.
Apalagi olahraga dalam konteks yang lebih luas, maknanya tidak hanya soal menang atau kalah.
Mengutip Kompas.com, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan olahraga peran dan fungsinya tidak hanya sekadar ajang adu prestasi.
Olahraga saat ini, menurut Menpora, adalah pembawa dampak positif dan pembentukan karakter atau sikap setiap anak bangsa dalam kegiatan masyarakat sehari-hari.
Olahraga membawa lima sikap positif yang berguna dalam kesehariannya, yakni sikap disiplin, etos kerja keras, sportivitas, sikap kerja sama, serta optimistis.
"Siap menerima kemenangan maupun kekalahan tanpa menimbulkan konflik," ujar Menpora Zainuddin soal sportifitas.