Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi "Naturalist Guide" Digigit Komodo, Sempat Terjatuh Saat Menghalau Hewan Tersebut

Kompas.com - 07/10/2021, 07:38 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang naturalist guide bernama Anton yang bertugas di Resort Loh Buaya Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo terluka akibat digigit komodo.

Naturalist guide merupakan warga lokal yang menjadi pemandu wisata di Taman Nasional Komodo.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang membenarkan kabar tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/9/2021).

Kronologi kejadian

Awang menjelaskan kronologi kejadian nahas yang menimpa Anton. Awalnya, Anton sedang mengamankan area kerja penataan sarana dan prasarana wisata alam Resort Loh Buaya.

Sekitar pukul 16.50 Wita, Anton yang bertugas menghalau komodo agar tidak terlalu dekat dengan pekerja lain di Resort Loh Buaya tiba-tiba terjatuh.

Baca juga: Komodo Terancam Punah karena Perubahan Iklim, Ini Penjelasan Peneliti LIPI

"Seketika, biawak Komodo dewasa tersebut menyergap pangkal paha Anton dengan cepat," jelas Awang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/10/2021) malam.

Anton pun berusaha melepaskan gigitan komodo itu. Akibatnya, naturalist guide itu menderita luka sayatan.

Para naturalist guide lain bersama jagawana Balai Taman Nasional Komodo juga berusaha menolong Anton.

Sekitar lima menit berjibaku, akhirnya gigitan komodo itu bisa dilepaskan. Anton pun mendapatkan pertolongan darurat pertama.

 

Tim yang berada di lapangan terus memantau kondisi luka Anton sambil menunggu kapal untuk membawa naturalist guide itu ke rumah sakit.

Sekitar pukul 17.30 Wita, kapal cepat milik Taman Nasional Komodo tiba di Resort Loh Buaya.

Anton langsung dinaikkan ke kapal dan dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.

Baca juga: Seorang Naturalist Guide Digigit Komodo, Menderita Luka di Paha

Masih dirawat intensif

Warga lokal itu tiba di rumah sakit sekitar pukul 18.30 Wita dan langsung mendapatkan perawatan intensif.

Sampai saat ini, Anton masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

"Balai Taman Nasional Komodo bersama dengan Koperasi Serba Usaha Taman Nasional Komodo hingga kini terus mengobservasi kondisi kesehatan Anton," ungkapnya.

(KOMPAS.com/Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com