Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan atlet peraih emas PON Papua asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dijemput dengan menggunakan mobil pikap saat pulang ke kampung halamannya.
Atlet itu diketahui bernama Susanti Ndapataka yang merupakan atlet muaythai peraih emas pertama untuk NTT.
Terkiatt dengan video tersebut, pelatih Susanti, Angga Silitonga pun angkat bicara.
Kata Angga, mereka menumpang pikap karena telah dijemout oleh teman-teman mereka dari Laskar Timor Indonesia.
"Teman-teman dari tempat latihan dan dari Laskar Timor Indonesia yang telah menyiapkan penjemputan sendiri," ujar Angga.
Angga mengatakan, saat tiba di Bandara El Tari Kupang, ia dan Susanti dijemput oleh sejumlah pengurus KONI NTT.
Saat itu, mereka sempat ditawari untuk menumpang kendaraan yang telah disiapkan.
Namun, karena telah dijemput oleh rekan-rekannya, ia dan Susanti lebih memilih untuk menumpang mobil pikap.
Baca juga: Viral, Video Atlet Peraih Medali Emas PON Papua Asal NTT Dijemput Pakai Mobil Pikap
Sebanyak 35 kilogram bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP), yang disebut "mother of satan" ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Desa Bantar Agungm Sindawangi, Majalengka, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Bahan peledak itu ditemukan Tim Densus 88. Penemuan TATP itu bermula dari pengakuan napi terorisme (napiter) jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bernama Imam Mulyana (31).
Diketahui, Imam Mulyana ditangkap pada 18 September 2017 silam saat berupaya melakukan aksi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Cirebon, Jawa Barat.
Sebanyak 5 kg dari 35 kg bahan peledak itu sudah diledakkan pada Selasa (5/10/2021).
"Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.
Saat peledakan itu, polisi mengajak sejumlah warga untuk menajdi saksi, salah satunya Parman (46).
"Jadi yang saya tahu dari polisi bahwa ada 35 kg bahan peledak yang ditemukan, tapi tidak dibawa semua. Ada sekitar 5 kg yang diledakkan, sisanya dibawa," ujar Parman, seperti dikutip TribunJabar.id, Selasa (5/10/2021).
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Skivo Marcelino Mandey | Editor: David Oliver Purba, I Kadek Wira Aditya, Aprilia Ika, Pythag Kurniati, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.