Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Pontianak Minta Polisi Selidiki Asal-usul Limbah Medis yang Berserakan di Selokan

Kompas.com - 06/10/2021, 16:11 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan, kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait asal-usul limbah medis yang berserakan di selokan.

Edi menekankan, aturan terkait limbah medis sudah jelas, tidak boleh dibuang sembarangan.

"Saya kaget ada limbah medis ditemukan di pinggir jalan. Kita sedang minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk berkoordinasi kepolisian dalam penyelidikan," kata Edi kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Limbah Medis Dibuang Berserakan di Selokan, Ini Penjelasan DLH Pontianak

Edi mengaku pihaknya belum mengetahui siapa yang membuang limbah medis tersebut.

"Apakah tercecer jatuh atau sengaja dibuang di situ atau pihak lain yang memindahkan ke sana. Ini sedang kita selidiki," ujar Edi.

Edi menjelaskan, berdasarkan aturannya, limbah medis harus ditampung dulu sebelum nanti diproses di lahan limbah atau ipal di rumah sakit yang sudah bersertifikat.

"Kemudian kalau sampai pemusnahan bahkan dikirim ke Samarinda, karena di Pontianak ini belum ada pengolahannya," jelas Edi.

Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Karya Sosial, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menemukan tumpukan limbah medis.

Baca juga: Jarum Suntik dan Ratusan Botol Limbah Medis Dibuang Berserakan di Selokan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak Saptiko mengatakan, belum diketahui dari mana dan milik siapa limbah medis tersebut, namun, saat ini sebagian besar sudah dibersihkan.

“Terkait adanya pembuangan limbah medis, sebagian besar sudah dibersihkan, mungkin oleh pembuangnya atau bagaimana kita belum tahu, saat ini kita mencari sisa-sisanya untuk dibersihkan,” kata Saptiko.

Saptiko menekankan, pelayanan kesehatan yang diduga sebagai pemilik limbah medis ini harusnya melakukan pengelolaan sampah dengan baik, bukan malah membuangnya sembarangan.

“Seusai aturan Menteri Kesehatan, pengelolaan limbah medis harus ditangani secara khusus. Tidak boleh dibuang sembarangan, harus dimusnahkan atau diangkut pihak ketiga untuk dimusnahkan di luar Kalimantan,” jelas Saptiko.

Menurut Saptiko, berdasarkan pengamatannya dari yang tersisa, limbah medis tersebut berupa jarum suntik, botol untuk program keluarga berencana dan botol vaksinasi untuk bayi.

“Ini nanti kita bersihkan, jika masih ada yang tersisa, kemudian kita akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memusnahkannya,” ucap Saptiko.

Dari pengamatan di lokasi, terdiri jarum suntik serta ratusan botol-botol bertuliskan merek Andalan, Harmonis, dan Terramycin.

Seperti diketahui, merek tersebut adalah untuk kontrasepsi dan antibiotik.

Sebagian besar botol-botol tersebut telah sisa pakai atau dalam keadaan kosong.

Namun, ada sebagian kecil, yang masih terisi. Tumpukan limbah medis tersebut berada sekitar 50 meter dari tempat pembuangan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com