Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Topeng Jatiduwur di Jombang, Kesenian yang Diduga Peninggalan Majapahit

Kompas.com - 06/10/2021, 13:52 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kesenian wayang topeng di Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, telah tumbuh dan berkembang selama ratusan tahun.

Menurut cerita di desa tersebut, kesenian wayang topeng itu diperkenalkan Ki Purwo yang diteruskan oleh anak dan cucunya.

Diperkirakan, Ki Purwo memperkenalkan seni wayang topeng ke Desa Jatiduwur, Kabupaten Jombang, pada akhir abad 18 atau awal abad 19.

Saat ini, penerus Wayang Topeng Jatiduwur dari garis keturunan Ki Purwo sudah pada generasi ketujuh.

Ketua Paguyuban Wayang Topeng Jatiduwur, Sulastri Widianti menuturkan, perjalanan kesenian wayang topeng yang diwariskan Ki Purwo, tak lepas dari situasi pasang surut.

Meski demikian, eksistensinya terus terjaga dengan segala keterbatasan maupun keunikan seni budaya warisan Nusantara.

"Ini sudah berjalan turun-temurun, Insya Allah saya generasi ketujuh. Mbah Purwo yang bikin (wayang) topeng ini," ungkap Sulastri kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).

Sulastri adalah pegiat kesenian wayang topeng dari garis keturunan Ki Purwo, sosok yang memperkenalkan seni pewayangan dengan tari topeng ke Desa Jatiduwur.

Saat ini, keturunan langsung dari Ki Purwo itu menjabat sebagai Ketua Paguyuban Tri Purwo Budoyo, komunitas pegiat seni Wayang Topeng Jatiduwur.

Pertunjukan Wayang Topeng Jatiduwur merupakan perpaduan seni tari, drama, sastra, musik, dan seni rupa.

Kecuali dalang dan penabuh musik gamelan, para penari atau pemainnya mengenakan topeng sesuai karakter yang ditampilkan dalam cerita pewayangan.

Topeng Ratusan Tahun

Sulastri mengungkapkan, selain mewariskan bentuk seni yang indah dan mempesona, Ki Purwo juga meninggalkan 33 topeng.

Saat ini, usia tua topeng yang biasa ditampilkan dalam pementasan Wayang Topeng Jatiduwur tak bisa membohongi kondisi fisiknya.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Majapahit: Awal Mula Berdiri hingga Keruntuhan

Kondisi kayu sudah berwarna kecoklatan, serta cat pewarna topeng sudah mengelupas.

Sulastri menuturkan, 33 topeng peninggalan Ki Purwo tak lagi digunakan dalam setiap pementasan Wayang Topeng Jatiduwur.

Sekitar tahun 2000, sebagian besar pementasan Wayang Topeng Jatiduwur menggunakan topeng replika.

Adapun topeng peninggalan Ki Purwo, disimpan di dalam peti kayu dan hanya dikeluarkan dan dipentaskan pada waktu tertentu.

Pementasan dengan topeng asli biasanya dilakukan pada bulan Suro atau waktu khusus untuk memenuhi nazar.

"Setiap bulan Suro tanggal 1 sampai dengan tanggal 10, kami lakukan ritual mengeluarkan topeng dari kotak (penyimpanan)," kata Sulastri.

Penampilan tari klono menjelang pementasan Wayang Topeng Jatiduwur, di Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021) malam.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Penampilan tari klono menjelang pementasan Wayang Topeng Jatiduwur, di Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021) malam.

Topeng-topeng yang digunakan dalam pementasan Wayang Topeng Jatiduwur terbuat dari kayu yang dipahat sesuai karakter tokoh manusia.

Ciri khas topeng, antara lain memiliki ciri dagu lebih lancip, serta terdapat ornamen bergambar bunga matahari.

Sulastri mengaku tidak mengetahui persis pada masa kapan topeng-topeng itu dibuat.

Perkiraan usia topeng, dihitung berdasarkan masa hidup Ki Purwo yang membawa kesenian wayang topeng, akhir abad 18 atau awal abad 19.

Berdasarkan riwayat masa hidup Ki Purwo, topeng yang menjadi bagian penting dalam sejarah eksistensi Wayang Topeng Jatiduwur, diperkirakan berusia 280 hingga 300 tahun.

"Topeng-topeng itu peninggalan Mbah Purwo, (usia) topeng sudah sangat lama. Saya saja sudah keturunan ketujuh," ungkap Sulastri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com