Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Vaksin, Pelajar di Jember Ternyata Meninggal akibat Infeksi Sepsis

Kompas.com - 06/10/2021, 11:48 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember melakukan investigasi terkait kasus pelajar bernama Ananda Rahel Pratama (15) yang meninggal dunia seminggu usai divaksin.

Investigasi dilakukan di sekolah, Puskesmas, RSD Balung hingga rumah pasien.

“Dari hasil pemeriksaan yang menyebabkan Rahel meninggal bukan karena vaksinasi. Tapi dari infeksi sepsis,” kata Plt Kepala Dinkes Jember dr Lilik Layliah pada Kompas.com via telepon, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Kasus Pelajar Meninggal Seminggu Usai Divaksin, Nakes Dibina karena Ucapannya Sakiti Hati Keluarga

Menurut dia, jangka waktu vaksin dengan meninggalnya Rahel terpaut sembilan hari.

Selain itu, setelah mendapat vaksin, pelajar tersebut masih sempat olahraga sepakbola, karena Rahel memang seorang atlet sepakbola.

“Kalau infeksi dari suntikan, tentu di bekas suntik ada tanda-tanda merah atau radang, ini tidak ada,” papar dia.

Keluarga menerima

Keluarga korban, Ananda Rahel Pratama yang meninggal dunia setelah divaksin di SMAN 1 Kencong   Kompas.com/dokumen LPK RI JEmber Keluarga korban, Ananda Rahel Pratama yang meninggal dunia setelah divaksin di SMAN 1 Kencong
Tim dari Dinkes Jember sudah menyampaikan hasil investigasi tersebut pada pihak keluarga.

Keluarga juga sudah menerima penjelasan Dinkes mengenai penyebab meninggalnya korban.

Untuk itu, Lilik meminta agar kasus tersebut tidak disimpulkan sebagai akibat dari vaksinasi.

Sebab, pemerintah sedang gencar menggalakkan vaksinasi bagi masyarakat.

Sedangkan, capaian vaksinasi di Jember masih rendah, yakni sebanyak 26 persen.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jember Menurun, Tak Ada Pasien Covid-19 di Tempat Isoter

Sebelumnya diberitakan, Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong meninggal dunia sekitar sepekan setelah divaksin.

Mulanya, Rahel mengikuti vaksin pada 10 September 2021 lalu. Setelah itu, daya tahan tubuhnya menurun hingga selama delapan hari.

Kondisi kesehatan pelajar itu tidak berangsur membaik.

Pada Minggu 19 September, Rahel merasa kram usai bangun tidur.

Baca juga: Pelajar SMA di Jember Meninggal Seminggu Usai Vaksin, Ini Penjelasan Kadinkes

Lalu pada siang hari kakinya membengkak.

“Masih bisa berjalan, namun kayak orang stroke itu,” kata kakek korban, Ahmad Sholeh Yusuf

Akhirnya, korban dibawa ke RSD Balung oleh nenek dan kakaknya.

Namun, ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong. Akhirnya, kembali dibawa pulang untuk dimakamkan.

Hasil investigasi menyatakan, Rahel meninggal karena infeksi sepsis, bukan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com