Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Ditemukannya 35 Kg Bahan Peledak "Mother of Satan" di Kaki Gunung Ciremai, Berawal Pengakuan Napi Teroris

Kompas.com - 06/10/2021, 11:08 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 35 kilogram bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP), yang disebut "mother of satan" ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Desa Bantar Agungm Sindawangi, Majalengka, Jawa Barat.

Bahan peledak itu ditemukan Tim Densus 88 pada Jumat, 1 Oktober 2021. Penemuan TATP itu bermula dari pengakuan napi terorisme (napiter) jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bernama Imam Mulyana (31).

Diketahui, Imam Mulyana ditangkap pada 18 September 2017 silam saat berupaya melakukan aksi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Cirebon, Jawa Barat.

Sebanyak 5 kg dari 35 kg bahan peledak itu sudah diledakkan pada Selasa (5/10/2021).

Akibat efek dari ledakan itu mengakibatkan longsor di titik ledakan.

Berikut fakta yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi ditemukannya bahan peledak "mother of satan"

Pemandangan Gunung Ciremai berpadu hamparan sawah di Kuningan, Jawa Barat.shutterstock/abdul mughits47 Pemandangan Gunung Ciremai berpadu hamparan sawah di Kuningan, Jawa Barat.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes ahmad Ramadhan mengatakan, bahan peledak TATP itu ditemukan berawal dari pengakuan Imam Mulyana.

Imam sendiri merupakan narapidana teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Kemudian, baru Oktober 2021, Imam mengaku menyimpan bahan peledak seberat 35 kg yang ia sembunyikan di Gunung Ciremai.

Pengakuan itu keluar setelah Imam menjalankan ikrar untuk seumpah setia ke NKRI dan Pancasila.

"Kepada Densus 88, Imam membuat pengakuan yang mencengangkan. Dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP sebanyak 35 kilogram," kata Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/10/2021).

Di lokasi penemuan, polisi menemukan sebuah stoples berisi 10 kilogram TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil).

Kemudian, 4 wadah berisi TATP murni dan C1, serta setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Persembunyian 35 Kg Peledak Mother of Satan di Kaki Gunung Ciremai

 

2. 5 kg bahan peledak "mother of satan" diledakan di lokasi penemuan

Ilustrasi ledakan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ledakan.

Setelah penemuan itu, 5 kg bahan peledak "mohter of satan"itu diledakan di lokasi penemuan.

"Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," ujanya.

Saat peledakan itu, polisi mengajak sejumlah warga untuk menajdi saksi, salah satunya Parman (46).

"Jadi yang saya tahu dari polisi bahwa ada 35 kg bahan peledak yang ditemukan, tapi tidak dibawa semua. Ada sekitar 5 kg yang diledakkan, sisanya dibawa," ujar Parman, seperti dikutip TribunJabar.id, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Bahan Bom Mother of Satan Milik Napi Teroris Diledakkan di Gunung Ciremai, Dentumannya Terdengar sampai 10 Km


 

3. Ledakan bahan peledak "mother of satan" terdengar hingga 10 kilo meter

Ilustrasi ledakan.UNSPLASH/LUKE JERNEJCIC Ilustrasi ledakan.

Kata Parman, efek dari ledakan itu mengakibatkan longsor di titik ledakan.

Saat ledakan itu terjadi, banyak warga mengira suara tersebut merupakan suara petir akan turun hujan.

"Suaranya (ledakan) cukup kencang hingga menimbulkan kerusakan di titik ledakan," kata Parman.

Sementara itu, Kepala Dusun Desa Bantaragung Udi (45) mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa ledakan yang ditmbulkan dari bahan peledak terdengar hingga Kecamatan Rajagaluh.

Ia memperkirakan jarak dari lokasi mencapai 10 kilometer.

"Katanya begitu (terdengar sampai Desa Payung, Rajagaluh). Banyak yang mengira itu guludug, petir mau hujan," ujar Udi, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Densus 88 Temukan 35 Kilogram Bahan Peledak TATP di Kaki Gunung Ciremai Majalengka

 

4. Pasca-ditemukannya bahan peledak "mother of satan" Kadus waspada orang asing

Ilustrasi warga asing.Thinkstock Ilustrasi warga asing.

Pasca-penemuan bahan peledak "mother of satan" Kepala Dusun Desa Bantaragung, akan lebih intensif memerhatikan orang asing yang datang ke wilayahnya.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi.

"Ini bentuk antisipasi saja, agar tidak terjadi lagi ditemukannya bahan peledak di desa kami," kata Udi.

Ia juga menyampaikan kepada wargnya untuk melaporkannya apabila ada orang yang tidak dikenal atau mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim ke desanya.

"Iya, saya juga sudah mengatakan kepada warga agar lapor jika ada orang yang datang, tapi tidak dikenal," ungkapnya.

Baca juga: Densus 88 Temukan 35 Kilogram Bahan Peledak TATP di Kaki Gunung Ciremai Majalengka

 

Sumber: KOMPAS.com (Penuli: Tsarina Maharani | Editor: Krisiandi, Aprillia Ika)/TribunJabar.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com