Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Buntut Risma Marah, Kadinsos Gorontalo Dipecat | 17 Akses Pintu Masuk Pantai Kuta Ditutup

Kompas.com - 06/10/2021, 06:05 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Buntut dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Husain Ui dipecat dari jabatannya.

Ia dipecat karena tidak menjawab dengan benar saat ditanya Mensos terkait data Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo.

Pada pertemuan formal yang membahas pemadanan data Program Keluarga Harapan (PKH), Risma sempat marah-marah, saat itu tengah membahas data PKH Kabupaten Gorontalo.

Sementara itu, sebanyak 17 akses pintu masuk Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, ditutup permanen dengan menggunakan batako.

Hal itu dilakukan untuk membatasi dan mengawasi wisatawan yang piknik ke Pantai Kuta yang kembali dibuka.

Selain itu, pihak pengelola hanya mendapatkan delapan barcode untuk penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan.

Penutupan itu juga dilakukan dalam rangka mempermudah pengelola untuk melakukan pengawasan terhadap pengunjung yang terus meningkat sejak Pantai Kuta kembali dibuka.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Buntut Risma marah, Kandinsos Gorontalo dipecat 

Bupati Gorontalo Nelson PomalingoKOMPAS.COM/PEMKAB GORONTALO Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Husain Ui dipecat dari jabatannya karena tidak bisa menjawab dengan benar saat ditanya Mensos Risma terkait program PKH Kabupaten Gorontalo.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, pemecatan Husain Ui telah melalui pertimbangan.

“Pencopotan ini sudah melalui pertimbangan,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).

Kata Nelson, ada dua hal yang menjadi alasan dipecatnya Husain dari jabatannya, pertama karena tidak menjawab dengan benar ketika Mensos Risma bertanya mengenai data PKH Kabupaten Gorontalo.

Dalam pertemuan itu, Risma membahas soal pemadanan data PKH di Kabupaten Gorontalo.

“Tidak ada komunikasi yang baik terkait pendataan, apa yang ditanyakan Ibu Risma tidak sesuai dengan data yang dipegang, sehingga ini jadi problem. Padahal kami di Pemerintah Kabupaten Gorontalo selalu melakukan verifikasi,” ucapnya.

Kemudian, yang menjadi alasan pencopotan Hasan Ui dari jabatannya adalah sulit dihubungi saat masyarakat dan pemerintah sibuk menangani banjir yang melanda Kabupaten Gorontalo.

Baca juga: Imbas Kemarahan Risma yang Berujung Pemecatan Kepala Dinas Sosial Gorontalo

 

2. 17 akses pintu masuk Pantai Kuta ditutup

Sebanyak 17 akses pintu masuk pantai kuta ditutup secara permanen dengan menggunakan batako.Desa adat Kuta Sebanyak 17 akses pintu masuk pantai kuta ditutup secara permanen dengan menggunakan batako.

Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista mengatakan, penutupan itu karena kawasan wisata Pantai Kuta hanya memiliki delapan barcode untuk menerapkan aplikasi PeduluLindungi.

Padahal, akses pintu masuk menuju Pantai Kuta totalnya ada 28.

Dari jumlah itu, kata Wasista, 17 pintu ditutup permanen dengan batako, 3 pintu dengan sistem buka-tutup, dan 8 pintu masih dibuka.

"Sehingga total yang kita tutup itu ada 20 akses. 17 permanen, 3 dengan sistem buka tutup. Sementara, 8 akses tetap di buka dan diisi dengan barcode PeduliLindungi," kata Wasista saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

Dengan adanya penutupan itu, Wasista berharap seluruh pengunjung yang masuk ke kawasan Pantai Kuta sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Baca juga: 17 Akses Pintu Masuk Pantai Kuta Ditutup Permanen dengan Batako, Ada Apa?

 

3. Pelajar SMA meninggal seminggu usai divaksin, nakes dibina karena ucapannya sakiti hati keluarga

 Ilustrasi tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 (Dok. Shutterstoc/ Pordee_Aomboon) Ilustrasi tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19

Seorang pelajar Kelas X SMAN 1 Kencong, Jember, Jawa Timur, Ananda Rahel Pratama (15), meninggal dunia delapan hari setelah divaksin.

Meski penyebab kematian siswa itu bukan karena vaksinasi, akan tetapi pihak keluarga menyesalkan tenaga vaksinator yang tidak mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi dalam surat vaksin.

Selain itu, pihak kelurga juga menyayangkan perkataan nakes yang bersangkutan saat datang bertakziah yang dinilai menyinggung pihak keluarga.

Perkataan nakes itu yakni, 'iya saya yang salah, terus mau minta apa?'.

Terkait dengan itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Lilik mengaku telah memanggil kepala puskesmas dan nakes tersebut untuk mendapat pembinaan.

“Untuk nakes ini dan kepala puskesmas sudah kami tindak lanjuti dan mendapat pembinaan,” papar Lilik kepada Kompas.com via telepon, Senin (4/10/2021).

Kata Lilik, untuk vaksinator lalai karena tidak mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi setelah vaksinasi dalam surat vaksin pihaknya sudah mengingatkannya agar tidak terulang lagi.

“Namun karena manusia, mungkin ada lupanya, lupa tidak dituliskan. Seharusnya itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus Pelajar Meninggal Seminggu Usai Divaksin, Nakes Dibina karena Ucapannya Sakiti Hati Keluarga

 

4. Petugas rutan Garut gagalkan penyelundupan sabu dalam tulang ayam

Petugas memeriksa makanan di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (4/10/2021). ANTARA/HO-Lapas Garut Petugas memeriksa makanan di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (4/10/2021).

Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Garut, Jawa Barat, berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu yang dimasukkan dalam tulang ayam yang dibawa pengunjung.

Kepala Lapas Kelas IIB Garut RM Kristyo Nugroho mengatakan, kasus itu terungkap saat petugas memeriksa makanan yang dikirim pengunjung Lapas Garut, Senin (4/10/2021).

Saat itu, petugas curiga melihat makanna yang dibawa pengunjung banyak tulang ayam di dalam sayur tahu dan ayam.

Karena curiga, petugas kemudian membelah tulang ayam tersebut dan didapati bungkus sabu di dalamnya.

"Ditemukanlah satu bungkus paket kristal putih yang diduga narkotika jenis sabu di dalam salah satu tulang ayam tersebut," ujar Kristyo melalui siaran pers di Garut, Senin, dikutip dari Antara.

Baca juga: Petugas Lapas Curiga Pengunjung Bawa Banyak Tulang Ayam, Ternyata Dalamnya Diisi Sabu

 

5. Bentrok di lahan tebu Indramayu

Ilustrasi bentrokan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bentrokan.

Dua orang petani tewas setelah setelah terjadi bentrokan antara dua kelompok di lahan tebu Pabrik Gula Jatitujuh, Indramayu, Jawa Barat.

Kepala Kepolisian Resor Indramayu AKBP Lukman M Syarif mengatakan, insiden antara dua kelompok yang sama-sama petani penggarap tebu itu diduga dilatarbelakangi sekelompok preman yang ingin menguasai lahan melalui ormas.

Bentrok bermula saat beberapa orang dari organisasi masyarakat (ormas) setempat melakukan provokasi terhadap kelompok petani mengenai lahan garapan.

Usai kejadian itu, polisi berhasil mengamankan 10 orang dan saat ini sedang dimintai keterangan.

"Yang kita tangkap dan amankan ini adalah orang-orang yang memang sering memprovokasi dan menggerakkan para petani. Kita akan melaksanakan tindakan tegas kepada para pelaku karena ini sudah ada tindakan-tindakan kriminal," kata Lukman saat dimintai keterangan, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Bentrokan Berdarah di Lahan Tebu Indramayu Diduga Dipicu Provokasi Ormas

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Rosyid A Azhar, Mohamad Umar Alwi, Ach Fawaidi | Editor : Donny Aprian, Phytag Kurniati, Abba Gabrillin, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com