Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anggota TNI di Blora Perajin Tongkat Komando, Produknya Dipesan Kapolri hingga Panglima TNI

Kompas.com - 06/10/2021, 05:55 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI bernama Edi Ekatantra sukses menyalurkan hobinya di sela-sela aktivitas menjalankan tugas.

Pria berpangkat Peltu tersebut menyalurkan hobi membuat tongkat komando yang mampu diminati oleh berbagai macam kalangan.

Kepada Kompas.com, Edi menceritakan awal mula menyisihkan waktu untuk membuat tongkat komando dari berbagai macam kayu.

"Awal mula bikin tongkat komando itu saya sudah berkali-kali bisnis tapi terpuruk, nah kemudian saya punya ide untuk membuat tongkat komando yang pertama untuk adik saya waktu belum menjabat sebagai komandan tapi sudah mau menjabat jadi komandan, setelah itu saya bikin kan dan dipakai setelah jadi komandan," ucap Edi saat ditemui di kediamannya, Kunden, Blora, Senin (4/10/2021).

 Baca juga: Kisah Sukses Kelompok Tani di Semarang Ekspor Beras Organik ke Timur Tengah, Harga Lebih Stabil

Kerajian yang mulai ditekuninya sejak 2018, rupanya mendapatkan respons positif dari berbagai macam pihak.

Bahkan, tongkat komando yang dibuatnya tersebut sampai juga ke telinga pucuk pimpinan TNI ataupun pucuk pimpinan Polri.

"Saya pernah beberapa kali membikinkan Panglima TNI, Kapolri ya itu yang datang ke sini stafnya, ada juga kadang ajudannya yang kontak langsung, tapi kalau untuk beliau-beliau sudah dipasrahkan sama staf-stafnya," kata Edi.

Pria yang bertugas di Kodim 0721/Blora tersebut mengaku banyak mendapatkan pesanan dari berbagai daerah untuk membuat tongkat komando.

"Untuk pesanan kami saat ini sudah hampir seluruh provinsi se-Indonesia ada semua, dari kalangan TNI AD, kepolisian, kejaksaan, angkatan laut, angkatan udara, bahkan ada beberapa orang sipil untuk koleksi," ujar Edi.

Menurut dia, mereka yang sudah memiliki tongkat komando tersebut mengaku puas dengan hasil kreasi yang dibuatnya itu.

"Banyak pimpinan-pimpinan yang WhatsApp atau ketemu langsung menyampaikan dari beberapa koleksi beliau-beliau itu, yang paling rapi katanya itu pekerjaan dari kami, jadi presisi, juga rapi, sehingga dipakai antara berat logam dengan kayunya itu seimbang ketika dipegang," jelas Edi.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Samarinda Ramai-ramai Adang Truk Saat Hauling Batubara

Dalam membuat satu tongkat komando diperlukan waktu sekitar 10 hari sampai satu bulan pengerjaan. Itupun apabila dirinya dalam mood yang sedang bagus.

"Semua pesanan terkesan semua karena saya setiap melakukan pekerjaan saya itu harus merasakan dengan hati, jadi semua pemesan itu tidak sembarangan saya bikinkan, jadi kalau pas hati saya mood ya saya kerjakan, kalau belum ya saya lebih baik mundur daripada tergesa-gesa tapi hasilnya kurang memuaskan," terang dia.

Dalam membuat tongkat komando, Edi memerlukan bahan dasar dari berbagai macam kayu. Mulai gembol kayu jati, kayu stigi, kayu kalimosodo, kayu gaharu, hingga kayu dewandaru.

Ada juga beberapa kayu yang didatangkan dari rekanan dan para komunitas kayu-kayu langka untuk selanjutnya dibuat menjadi tongkat komando.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com