TUBAN, KOMPAS.com - Seorang warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo lantaran kesulitan membuat akta kelahiran untuk sang buah hati.
Mereka adalah Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah, pasangan suami istri asal Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Arif Akbar dan istri sengaja menulis surat yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memperoleh solusi permasalahannya dalam mengurus dokumen kependudukan berupa akta kelahiran anaknya.
Arif kesulitan membuat akta kelahiran anaknya lantaran nama sang anak terlalu panjang melebihi batas maksimal karakter huruf yang telah ditentukan oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Ditjen Dukcapil Kemendagri.
Anak kedua yang terlahir pada 6 Januari 2019 itu diberi nama "Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta".
Baca juga: Anaknya Sulit Punya Akta Kelahiran karena Nama Terlalu Panjang, Arif: Saya Sudah 3 Tahun Berjuang
Saat datang ke Kantor Disdukcapil Kabupaten Tuban, justru disarankan untuk mengganti nama sang anak agar bisa tercatat dalam SIAK Ditjen Dukcapil Kemendagri.
"Setiap kali datang, kami disuruh menunggu sampai terakhir diberikan solusi mengganti nama anak," kata Arif Akbar kepada Kompas.com, Selasa (5/10/2021).
Padahal, penyematan nama yang terdiri dari 19 kata itu memiliki makna dan filosofi yang merupakan doa dan harapan orangtua.
Sehingga, saran agar mengganti nama menyesuaikan batas maksimal karakter huruf dalam aplikasi SIAK Ditjen Dukcapil Kemendagri tersebut tidak bisa diterimanya.
Hingga akhirnya, Arif Akbar nekat menulis keluhannya dalam surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan mengunggahnya di media sosial miliknya.
Dia berharap, dengan surat tersebut, Presiden Joko Widodo bisa memberikan solusi permasalahannya tanpa mengubah atau mengganti nama sang anak yang cukup panjang tersebut.
"Harapannya anak saya mendapatkan pengakuan sah diterbitkan akta lahir maupun dokumen lainnya, bukan disuruh mengganti nama anak," harap dia.
Berikut kutipan surat terbuka yang juga dibagikan ke grup media sosial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.