Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Solehudin Ajak 2 Anaknya Tinggal di Poskamling sejak Setahun Terakhir, Sang Istri Meninggal karena Kecelakaan

Kompas.com - 05/10/2021, 16:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - M Solehudin (32), warga Kabupaten Jember, Jawa Timur mengajak dua anak perempuannya, Zahra Fitriani (9) dan Salsabila Putri (8) tinggal di poskamling di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jembe.

Mereka tinggal di poskamling yang terbuat dari bambu tersebut sejak setahun terakhir.

Poskamling yang sudah tak digunakan oleh warga itu berada di tepi jalan kecil dengan luas 2x1 meter.

Sehari-hari Zahra dan adiknya, Salsabila banyak menghabiskan waktunya di sekitar poskamling bermain dengan teman-temannya.

Mereka berdua tidak sekolah. Karena sejak diajak sang ayah berpindah-pindah, pendidikan mereka tak lagi jadi prioritas.

Baca juga: Satu Keluarga Tinggal di Poskamling Pindah ke Rumah Warga, Dinsos Jember: Dipastikan Kebutuhannya Tercukupi

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Solehuddin dan 2 putrinya kecilnya, Zahra dan Putri.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Tak punya rumah, sang istri meninggal dunia

Solehuddin lahir di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember. Orangtuanya sudah meninggal dunia. Di Silo, rumah orangtua Solehuddin sudah tak ada lagi

Solehuddin pun merantau ke Bali untuk bekerja lalu menikah.

Ia dan istrinya kemudian tinggal di Kecamatan Pakusari dan menempati rumah warga yang tak terpakai. Mereka diminta tinggal dan membersihkan tempat tersebut.

Sayangnya sang istri meninggal dunia karena kecelakaan dan ia tak bisa lagi tinggal di rumah tersebut karena tak maksimal merawat rumah yang mereka tinggali.

“Saya harus bekerja cari uang, jadi akhirnya pindah,” jelas dia, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Jember, Tinggal di Poskamling, Hidup Nomaden dan Terpaksa Berhenti Sekolah

Ia kemudian mengajak dua anaknya tinggal di tempat kos yang ia sewa. Namun karena tak lagi memiliki uang, ia dan dua anaknya hidup nomaden.

“Kadang tinggal di emperan toko, rumah orang, pindah-pindah,” ucap dia.

Dia mengaku, rumah mertuanya juga ditempati oleh keluarganya sendiri. Namun karena tak menampung dirinya, akhirnya Solehuddin memilih untuk tak tinggal di sana.

Tahun 2020, ia menumpang tinggal di halaman rumah warga di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang.

Baca juga: Pelajar SMA di Jember Meninggal Seminggu Usai Divaksin, Dinkes: Tak Ada Hubungannya dengan Vaksinasi

Namun karena rumah tersebut akan dibangun, lagi-lagi dia harus pindah dan memilih tinggal di poskamling.

“Kebetulan ada poskamling, akhirnya tinggal di sini,” jelas dia.

Dinding-dinding poskamling tampak ditutup dengan kelambu bekas seadanya.

Untuk penerangan, mereka menumpang lampu pada rumah warga. Di dalam poskamling tak ada kasur empuk, yang ada hanya tumpukan baju, makanan ringan, dan beras.

“Kalau tidak hujan, masaknya di depan, mandi kadang numpang, kadang di sungai,” ucap dia.

Baca juga: Pelajar SMA Meninggal Usai Vaksin, Disdik Jember: Sempat Main Sepak Bola, Mungkin Terlalu Lelah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com