MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan warga di Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, mengantre untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di salah satu warung kopi, Selasa (5/10/2021) pagi.
Sambil menunggu nama mereka dipanggil, beberapa calon peserta vaksinasi yang sudah mendaftar memilih untuk menikmati kopi atau minuman segar di kedai kopi itu.
Tetapi, banyak juga yang memilih menunggu di kursi yang sudah disiapkan.
Ada juga yang menikmati kopi usai disuntik vaksin.
Baca juga: PPKM Medan Turun ke Level 2, Begini Respons Wali Kota Bobby Nasution
"Vaksin di sini tidak ribet. Cukup daftar, terus tunggu dipanggil," kata Rahmi, salah seorang peserta vaksinasi.
Menurut Rahmi, cara mendaftar di sana juga cukup mudah.
Hanya tinggal membawa identitas diri, setelah itu mengantre untuk divaksin.
Satu per satu kondisi kesehatan mereka diperiksa.
Apabila lolos skrining, peserta boleh mendapat suntikan vaksin.
Usai penyuntikan, peserta vaksinasi bisa langsung pulang atau menikmati kopi di Green Kupi.
Namun, kopi tersebut tidak disediakan gratis, alias bayar masing-masing.
Dalam beberapa hari terakhir, Pemerintah Kota Medan sedang menggenjot vaksinasi hingga ke level wilayah terendah.
Untuk memancing animo masyarakat, Pemkot membuat program Vaksinasi Jempol.
"Inilah yang kemarin kita sebut vaksinasi jemput bola, vaksinasi jempol," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau proses vaksinasi itu.
Bobby menyebutkan, program Vaksinasi Jempol ini sengaja dibuat untuk mempermudah masyarakat mendapat suntikan vaksin Covid-19 di tiap-tiap kelurahan di kecamatan itu.
Pada hari ini, Vaksinasi Jempol dipusatkan di Kelurahan Gedung Johor.
Sebanyak 300 dosis vaksin disiapkan.
Pemkot Medan sengaja memilih warung kopi sebagai tempat vaksinasi, karena dinilai lebih familier bagi masyarakat.
Baca juga: Profil Bobby Nasution
Ini juga dimaksudkan untuk mengurai tumpukan antrean vaksinasi di puskesmas dan kantor kecamatan yang masih terus berjalan.
"Di sini tempat ngumpul. Warga Medan Johor biasanya nongkrong, biasanya ngopi. Kita jadikan (warung kopi) tempat vaksinasi biar tidak susah-susah cari tempat vaksin. Di sini sudah familier," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.
Vaksinasi Jempol ini akan terus dilakukan.
Tiap-tiap kelurahan di kecamatan itu akan mendapat giliran secara bergantian.
Tempatnya juga akan dipusatkan di lokasi-lokasi yang memang biasa didatangi masyarakat.
Vaksinasi Jempol ini juga dibuat untuk menampung warga yang belum mendapat giliran di puskemas atau kantor camat, sehingga bisa mempercepat sebaran vaksinasi.
Bobby menyebutkan, sampai saat ini, dari 1,9 juta warga Medan yang menjadi target vaksinasi, 50 persen di antaranya sudah divaksin.
"Kalau vaksinasi tetap serentak di seluruh Puskesmas, tetap itu tidak boleh hilang, 41 puskesmas tetap. Namun, yang saya sampaikan kemarin, semakin banyak titik semakin bagus," kata Bobby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.