MAUMERE, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang siswa dan 20 orang guru SMP Negeri Pruda, Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, terpaksa menempuh perjalanan sejauh 75 kilometer menuju Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka demi mendapatkan jaringan internet.
Mereka sangat membutuhkan jaringan internet untuk mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbabis Komputer (ANBK).
Dari sekolah, mereka menggunakan dua mobil pikap dan satu mobil kayu menuju Kota Maumere, pada Senin (4/10).
Baca juga: Perjuangan Siswa di Sikka, 5 Jam Seberangi Laut demi Jaringan Internet, Ada yang Menangis Ketakutan
Di kota Maumere, para siswa SMPN Pruda mengikuti ujian ANBK yang digelar di halaman rumah seorang guru dari SMPN Pruda.
Mereka menjalani ujian di sebuah tenda di halaman rumah guru tersebut.
Kepala Sekolah SMPN Pruda, Moris Bura mengatakan, 50 siswa SMPN Pruda datang ke kota Maumere untuk mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Mereka terpaksa datang mengikuti ujian ANBK di Kota Maumere karena di SMPN Pruda kesulitan mengakses jaringan internet dan juga listrik.
"Kami terpaksa ikut ujian ANBK di Maumere karena memang di sekolah kami jaringan internet susah. Begitu juga listrik, sering mati hidup. Makanya, kami putuskan ikut ujian ANBK di Maumere. Apa pun caranya, kami harus mencari lokasi yang bagus, untuk terselenggaranya ANBK," ungkap Moris kepada Kompas.com di Maumere, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Jember, Tinggal di Poskamling, Hidup Nomaden dan Terpaksa Berhenti Sekolah
Mereka pun rela menempuh puluhan kilometer demi menjalani ujian.
"Kami dari Pruda ke Maumere itu 75 kilometer. Itu tadi, apa pun kendalanya, ANBK harus tetap berjalan," sambung dia.
Ia mengatakan, saat simulasi dan gladi bersih, ANBK tetap dilaksanakan di SMPN Pruda, tetapi lokasinya sejauh sembilan kilometer dari sekolah tepatnya di dalam kawasan hutan yang mendapat akses internet. Meski demikian, internet tetap terbatas.
Baca juga: Kronologi Penangkapan 8 Orang Terkait Kasus Pembunuhan Remaja di Sikka