CIANJUR, KOMPAS.com – Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2021, terjadi 102 kejadian bencana alam di Cianjur, Jawa Barat.
Jumlah tersebut diketahui berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.
Sekretaris BPBD Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan menyebutkan, pergeseran tanah dan longsor mendominasi kejadian bencana alam tahun ini.
Baca juga: Sebuah Rumah Tertimbun Longsor di Cianjur, Penghuni Selamat
“Ada 79 kali longsor dan pergerakan tanah hingga bulan ini. Banjir bandang dan angin puting beliung tercatat 11 kali, sisanya bencana lain,” kata Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10/2021).
Menurut BPBD, peristiwa bencana tersebut tersebar di beberapa kecamatan, namun didominasi di wilayah selatan Cianjur.
“Terbaru, kejadian pergeseran tanah dan longsor di wilayah Sukanagara dan Campaka,” ujar Irfan.
Baca juga: Cianjur Termasuk Daerah dengan Penduduk Miskin Tertinggi di Jabar, Ini Kata Bupati
Dibandingkan tahun sebelumnya, peristiwa bencana alam tahun ini terbilang lebih sedikit.
Tahun lalu, pada kurun waktu yang sama, BPBD Cianjur mencatat, ada 115 kejadian bencana.
“Korban jiwa juga nihil. Tercatat ada dua korban luka ringan saat kejadian longsor di Mekarmulya, Cikalongkulon,” sebut Irfan.
Baca juga: Warga Jakarta Luput Jadi Korban Begal di Cianjur gara-gara Pakai Masker TNI-Polri
Menurut Irfan, menurut data sejak Januari, terdapat 516 warga yang mengungsi.
Namun, saat ini sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Untuk dampak, tercatat 21 bangunan rusak berat, 38 rusak sedang, dan 36 rusak ringan,” ujar Irfan.
“Termasuk ada 81 rumah terendam akibat bencana banjir bandang,” kata Irfan.
Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur Meluas, Belasan Warga Diungsikan
Irfan mengingatkan masyarakat Cianjur mengenai ancaman bencana hingga akhir tahun ini.
Apalagi, curah hujan semakin tinggi.
Selain itu, Kabupaten Cianjur termasuk wilayah dengan indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia.
"Semua jenis bencana berpotensi terjadi. Cianjur ini bisa dibilang etalase bencana," kata Irfan.
BPBD Cianjur telah menyiagakan 1.800 relawan tanggap bencana (Retana) yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
“Mitigasi bencana gencar dilakukan. Masyarakat yang tinggal di zona merah terus kita ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan,” ujar Irfan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.