Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA di Jember Meninggal Seminggu Usai Vaksin, Ini Penjelasan Kadinkes

Kompas.com - 04/10/2021, 20:07 WIB
Bagus Supriadi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Lilik Lailiyah memberikan tanggapan soal pelajar SMA yang meningal dunia setelah mendapat vaksin Covid-19.

Lilik memastikan bahwa siswa tersebut meninggal bukan karena faktor vaksinasi.

“Hasil analisa tim medis, tidak ada hubungan dengan vaksinasi,” kata Lilik kepada Kompas.com via telepon, Senin (4/10/2021).

Namun Lilik tak menjelaskan lebih rinci saat disinggung terkait penyebab siswa tersebut meninggal.

Baca juga: Pelajar SMA di Jember Meninggal Seminggu Setelah Vaksin, Sempat Muntah dan Kaki Membengkak

 

Di sisi lain, Lilik menilai, jarak antara vaksin dengan meninggalnya korban juga tak langsung, melainkan dalam kurun waktu kurang lebih delapan hari.

Sementara terkait pernyataan tenaga kesehatan Puskesmas Cakru yang dinilai menyakiti hati keluarga korban, Lilik mengaku telah memanggil kepala Puskesmas untuk mengklarifikasi. 

“Untuk nakes ini dan kepala puskesmas sudah kami tindaklanjuti dan mendapat pembinaan,” jelas dia.

Menurut Lilik, tidak adanya nomor kontak keluhan dalam surat vaksinasi itu sebagai kelalaian vaksinator. 

Setiap masyarakat yang sudah mendapat vaksinasi, harus mendapat surat keterangan yang juga berisi nomor kontak bila ada keluhan.

“Namun karena manusia, mungkin ada lupanya, lupa tidak dituliskan. Seharusnya itu tidak terjadi,” papar dia.

Pihaknya menyatakan telah mengingatkan tenaga kesehatan terkait agar tidak mengulang kejadian tersebut.

Baca juga: Warga Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi Saat Berkunjung ke Markas Polri di Jember

Sebelumya diberitakan, Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong, Jember meninggal dunia setelah divaksin.

Siswa asal Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu tersebut mengikuti kegiatan vaksinasi di sekolahnya yang difasilitasi oleh Puskesmas Cakru.

Siswa itu sempat muntah, panas dingin, hingga kaki membengkak kesulitan jalan sebelum akhirnya meninggal dunia. 

Pihak keluarga mengaku sudah menerima dengan kejadian meninggalnya anak tersebut.

Namun keluarga korban mempermasalahkan tindakan tenaga kesehatan yang dinilai kurang tepat saat datang bertakziah.

Baca juga: Jember Deklarasi Jadi Pusat Kopi Robusta Terbaik di Indonesia

 

Saat itu kakek korban, Ahmad Sholeh Yusuf, menanyakan perihal ketiadaan nomor kontak di surat vaksin. 

“Petugas itu bilang, 'iya saya yang salah, terus mau minta apa',” kata Yusuf menirukan ucapan tenaga kesehatan tersebut.

Pernyataan itu dinilai menyinggung pihak keluarga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com