Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kepala Desa di Ende Banting Seorang Pemuda di Tengah Pesta, Ini Penjelasan Kades

Kompas.com - 04/10/2021, 15:52 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Sebuah video amatir viral di media sosial Facebook dan WhatsApp, sejak Minggu (3/10/2021) hingga hari ini.

Dalam video tersebut, terlihat Kepala Desa Uludala, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende memukul bahkan membanting seorang pemuda di tengah kerumunan warga.

Baca juga: Kisah Bagus, Modal Riset Kata Kunci, Kini Sukses Jual 10.000 Daun Kering, Omzet Rp 20 Juta Sebulan

Peristiwa tersebut terjadi di tengah kemah pesta sambut baru.

Warga yang melihat peristiwa itu, merekam dan mengunggah video tersebut ke media sosial hingga viral.

Kepala Desa Uludala, Kosmas Sundu, pun membenarkan peristiwa tersebut.

"Peristiwa itu terjadi saat pesta sambut baru yang berlangsung pada Selasa (28/9/2021) di wilayah Ropa, Desa Uludala Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende," terang Kosmas saat dihubungi Kompas.com, Senin siang.

Baca juga: Kepala Desa di Ubud yang Karaoke Tanpa Prokes Tak Disanksi, Kapolsek: Sudah Minta Maaf Sama Warga

Kronologi

Ilustrasi pengeroyokanLADBIBLE Ilustrasi pengeroyokan

Kosmas menuturkan, pada Selasa (28/10/2021), berlangsung pesta sambut baru di wilayah Ropa, Kecamatan Maurole.

Namun sekitar pukul 01.00 Wita terjadilah keributan di tempat pesta.

Dirinya mengaku berada kurang lebih 150 meter dari tempat kejadian.

Setelah mendengar suara teriakan keras, dirinya baru mendatangi tempat kejadian.

Baca juga: 4 Tahun Bung Karno Diasingkan di Ende hingga Merenungkan Pancasila

Di lokasi, Kosmas melihat adanya tawuran. 

"Saya langsung melerai. Niat saya untuk melerai tawuran, tetapi teguran demi teguran yang saya sampaikan tidak dihiraukan oleh masyarakat," kata dia.

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan tegurannya diabaikan.

"Mungkin karena massa terlalu banyak memadati tempat pesta itu dan ditambah lagi dengan suara sound system, teguran saya sebagai kepala desa tidak dihiraukan masyarakatnya," jelas Kosmas.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Trans-Flores Ende-Bajawa, Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat

 

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Berusaha hentikan massa

Kosmas melihat dalam tawuran tersebut, seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan.

Menurutnya, kondisi pemuda yang digebuki oleh massa itu sudah sekarat.

Dirinya pun berniat menerobos masuk ke dalam kerumunan massa guna menyelamatkan pemuda itu.

Setelah menerobos masuk ke dalam kerumunan, dirinya berusaha melerai, namun amukan massa tidak terbendung.

Baca juga: Gelapkan Dana BLT, Seorang Kepala Desa Malah Mengaku Dirampok

Ia pun berinisiatif untuk merangkul pemuda itu dengan mencekiknya, bahkan juga membanting pemuda itu hingga tergeletak di tanah.

"Melihat itu, massa pun mundur dan enggan menggebuk pemuda itu lagi. Saya akui bahwa saya bersalah, karena sudah memukul dan membanting pemuda itu," tutur dia.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghentikan massa.

"Itu terjadi hanya satu kali saya lakukan. Saya lakukan dengan maksud, sehingga massa di sekeliling tempat pesta berhenti untuk mengeroyok pemuda itu. Itu adalah taktik saya untuk menghalau pemuda itu dari amukan banyak orang," ungkap Kosmas.

Sayangkan video tak direkam utuh

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Terkait video yang beredar, ia menyebutnya tidak direkam secara utuh.

Video itu, kata dia, hanya menampilkan saat dirinya sedang memukul dan membanting pemuda itu di luar tenda pesta.

"Saya agak menyayangkan yang ambil video itu tidak dari awal sampai akhir peristiwa. Sehingga terkesan saya hanya memukul dia. Padahal, faktanya saya berusaha menyelamatkan dia dari amukan massa," ungkapnya.

Kosmas menceritakan, setelah memukul, dirinya membawa pemuda itu ke rumahnya.

Di kediamannya, ia memberikan nasihat kepada pemuda asal kampung Anaranda itu.

Kemudian, ia memberikan pililhan kepada pemuda itu, apakah ingin bermalam di rumah dan pulang keesokan harinya, atau ingin pulang pulang malam itu juga.

"Pemuda itu pun memilih pulang malam itu. Saya pun mengantarkan dia kembali kampungnya," katanya.

Baca juga: Kabupaten Ende PPKM Level 4, Pelaku Perjalanan Wajib Rapid Antigen dan Vaksin Tahap 1

Disambut amukan massa

Namun, saat dirinya mengantar pulang pemuda itu kembali ke kampung Anaranda, aksi balas dendam terjadi di lapangan sepak bola Anaranda.

Di sana, ia disambut dengan amukan massa yang berasal dari Kampung Anaranda.

Aksi massa tersebut akhirnya berhasil dibendung oleh keluarga sang pemuda.

"Saya diselamatkan oleh keluarga pemuda asal Kampung Anaranda itu. Mereka menggiring saya menuju rumah keluarga pemuda itu. Puji Tuhan, saya selamat dari amukan massa," katanya.

Baca juga: PPKM Level 4 di Ende, Warga Swab di Tempat, Hasilnya Positif Covid-19

Keluarga bersepakat damai

Kosmas menjelaskan, pihaknya dengan keluarga pemuda itu telah bersepakat untuk berdamai.

"Sejak beberapa hari lalu, kami dari dua belah pihak keluarga tengah bersepakat untuk berdamai. Nanti, perdamaian akan dilakukan di Kantor Polsek Maurole," jelas Kosmas.

Polsek Maurole, ujar dia, akan memfasilitasi dua rumpun keluarga Uludala maupun Anaranda untuk berdamai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Anggota Satpol PP Diadang dan Ditembak KKB di Oksibil, Sebut Selamat karena Senjata Gagal Meletus

Cerita Anggota Satpol PP Diadang dan Ditembak KKB di Oksibil, Sebut Selamat karena Senjata Gagal Meletus

Regional
12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

Regional
Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Regional
Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Regional
Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Regional
Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Regional
Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Regional
5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

Regional
Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Regional
Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Regional
Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Regional
Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Regional
Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Regional
Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Regional
Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com