Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Prokes di Sekolah Diperketat, Satpol PP Solo: Masih Ada Pengantar Tak Pakai Masker

Kompas.com - 04/10/2021, 15:29 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo akan lebih ketat mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes), khususnya di lembaga pendidikan.

Hal tersebut menyusul turunnya Solo dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga menjadi level dua.

"Beliau (Wali Kota) pengawasan prokes pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah lebih ketat," kata Kepala Satpol PP Solo Arif Darmawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Masih PPKM Level 4, Pemkot Padang Sudah Menggelar PTM Terbatas

Menurut dia berdasarkan hasil pemantauan di lapangan masih banyak ditemukan orangtua atau pengantar siswa ke sekolah ada yang tidak memakai masker.

"Masih ada beberapa pelanggaran menurut rekan-rekan yang ada di lapangan itu mengantar siswa ke sekolah itu tidak bawa masker. Nanti akan kita tegakkan untuk sanksinya akan kita berikan," ungkap Arif.

Arif menerangkan, akan menugaskan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) yang ada di setiap wilayah untuk mengawasi pelaksanaan PTM sekolah.

Baca juga: PTM Terbatas di SD Negeri Panggang 1 Gunungkidul Tunggu Hasil Tes Usap

Jika memang ditemukan ada orangtua atau pengantar siswa ke sekolah tidak memakai masker, mereka akan diberikan sanksi sosial seperti yang pernah diterapkan di Solo.

"Nanti kita tugaskan Linmas. Kemudian untuk tim cipta kondisi (cipkon) akan mobile. Kalau ditemukan tidak pakai masker kita berikan sanksi sosial," terang Arif.

Solo PPKM Level 2

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Solo sudah turun dari PPKM level tiga menjadi dua.

"Ini tadi sudah kami siapkan surat edaran wali kota untuk level dua," kata Gibran.

Gibran meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat meski Solo sudah turun level dua.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat mendownload aplikasi PeduliLindungi untuk memudahkan pemerintah dalam melakukan pelacakan penyebaran Covid-19.

"Tetap pakai aplikasi PeduliLindungi," terang putra sulung Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com