Apris kemudian menelepon kerabatnya yang juga merupakan anggota kepolisian.
Bripka Dahlan, anggota Pos Polisi Amarasi Selatan itu lalu datang dan membawa pedagang dan pembeli itu ke kantor polisi.
"Pelaku sempat diamankan, namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan alias berdamai," ujar Randi.
Baca juga: Kupang Jadi Lokasi Sosialisasi CHSE MICE Kemenparekraf karena Letaknya Stategis
Natu juga mengakui, dirinya dalam kondisi mabuk sehingga tidak dapat mengontrol emosinya.
Aksi penganiayaan tersebut ternyata sempat terekam video dan viral di media sosial.
"Pelaku juga kaget kejadian tersebut bisa jadi viral di media sosial. Pelaku juga menyampaikan pada saat kejadian dalam keadaan mabuk miras. Pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Randi.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.