Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Puncak Bogor Padat, Polisi Berlakukan "One Way" Menuju Jakarta sampai Malam

Kompas.com - 03/10/2021, 19:59 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, kembali padat, Minggu (3/10/2021).

Polisi menerapkan kebijakan berupa pemberlakuan satu arah (one way) ke arah Jakarta sampai pukul 21.00 WIB.

Kepala Unit (Kanit) Turjawali Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian melaporkan bahwa arus kendaraan masih banyak mengantre dari arah Cipanas Cianjur menuju arah Bogor atau Jakarta.

Baca juga: Tidak Konsentrasi, Pengemudi BMW Tabrak 4 Motor dan 1 Mobil di Jalur Puncak Bogor

Dikatakan Ardian, sebanyak 53 personel disiagakan untuk melakukan rekayasa arus dengan menyekat dan memberlakukan sistem one way sejak siang hari.

"Saat ini memang arus one way-nya sudah dua lapis ke bawah sambil menunggu pembukaan arus dari Cianjur karenakan kita kerja sama dengan mereka. Terlebih ini juga arus kendaraan masih banyak mengantre ke arah Jakarta," kata Ardian saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Dia menjelaskan, diskresi one way itu dilakukan demi mengantisipasi kepadatan volume kendaraan yang lebih parah di tengah cuaca hujan malam hari ini.

Oleh karena itu, sambung dia, kemungkinan arus lalu lintas kembali normal atau menjadi dua arah akan cukup lama di jalur puncak tersebut.

Baca juga: Polisi Berlakukan One Way di Jalur Puncak Bogor, Kendaraan dari Jakarta Dicegat

Ia mengatakan, pemberlakuan one way ini dilakukan sejak pukul 11.30 WIB atau sejak terjadinya antrean panjang kendaraan di sejumlah titik di jalur Puncak.

"Kemungkinan masih lama ya, karena arus antrean (macet) yang mengarah ke Jakarta itu sudah sampai ke Cipanas. Jadi kita berlakukan sistem one way full ke bawah bakal sampai jam 9 malam. Tapi kita lihat lagi situasinya," ungkap dia.

"Apabila sebelum jam 9 tampak arusnya sudah mulai enggak macet baru nanti kita normalkan (dua arah)," sambung Ardian.

Lebih lanjut, Ardian mengungkapkan, kepadatan kendaraan yang terjadi pada awal pekan pertama Oktober ini disebabkan karena hasil akumulasi kendaraan wisatawan yang menginap di Puncak dan sekitarnya.

Sehingga para wisatawan ini secara bersamaan turun atau mengarah ke Jakarta pada hari Minggu ini.

Ia meminta seluruh pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam berkendara dan menjaga jarak aman saat ke puncak pada malam ini.

"Jadi ini kan akumulasi kendaraan yang berwisata atau menginap di sekitar Puncak Bogor dan Cianjur, Cipanas, itu kan masih banyak ya, jadi semuanya terakumulasi turun hari Minggu dan kepadatan volume kendaraan," ungkapnya.

Seperti diketahui, sistem one way ini hanya untuk kendaraan turun atau dari arah Puncak menuju arah Jakarta.

Sedangkan untuk kendaraan menuju atas atau Puncak dihentikan sementara di Exit GT Ciawi atau sekitaran Pospol Simpang Gadog.

Dengan demikian, nantinya bagi kendaraan yang hendak naik harus menunggu sistem one way selesai tepatnya pada malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com