Warno mengaku sama sekali tidak tahu bagaimana muncul pemberitaan yang mencatut namanya berisi informasi yang merugikan peternak Blitar namun tidak pernah dia katakan.
Warno yang mengaku sebagai pengepul jagung sekaligus petani itu mengatakan kedatangannya ke Kantor Koperasi PUTERA untuk memberikan klarifikasi serta meminta maaf atas apa yang terjadi.
Sementara itu, Sukarman mengatakan bahwa setelah mendapatkan penjelasan dari Warno, pihaknya justru melihat Warno tidak perlu meminta maaf karena tidak melakukan kesalahan kepada peternak Blitar dan Koperasi PUTERA.
"Tapi kami justru sekarang akan melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian agar siapa pihak yang sengaja merekayasa pemberitaan dan menyebarluaskannya ke media sosial," ujarnya.
Menurut Sukarman, jika pihak yang melakukannya tidak terungkap dikhawatirkan akan kembali melakukan kampanye negatif terhadap peternak ayam petelur termasuk peternak Blitar.
"Setelah kami melakukan keluhan terkait mahalnya harga jagung, kami memang beberapa kali menghadapi kampanye negatif di media termasuk media sosial," tuturnya.
Sukarman mengaku tidak tahu pihak mana yang berada di balik itu.
Terkait bantuan jagung dengan harga di bawah harga pasar yang diberikan Kementan, Sukarman mengatakan semuanya telah didistribusikan ke peternak yaitu sebanyak 350 ton.
Jagung sebanyak 350 ton itu, kata dia, dipasok oleh tiga pihak yaitu Warno dari Tuban, PT Seger, dan pemasok dari Gresik.
Pada saat Warno tiba di Kantor Koperasi PUTERA, beberapa personel polisi dari Polda Jawa Timur terlihat datang dan menemui Warno.
Kedatangan personel Polda Jatim itu dibenarkan Sukarman yang menyebutnya sebagai tim satgas pangan dari Polda Jatim.
"Iya, Polda Jatim ingin mengklarifikasi masalah ini yang telah muncul di pemberitaan dan media sosial," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengaku belum mengetahui adanya pengiriman personel ke Blitar untuk mengklarifikasi permasalahan itu.
"Saya cek dulu ke Krimsus ya," ujarnya melalui saluran pesan, Jumat malam.
Pengiriman 350 ton jagung jatah bagi peternak Blitar dari bantuan 1.000 ton itu dikirim bertahap sejak 20 September lalu.
Jagung tersebut dikirimkan ke peternak ayam petelur menyusul adanya pertemuan antara perwakilan peternak ayam petelur dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada 15 September lalu.
Pada pertemuan itu, Jokowi menjanjikan akan menyediakan 30.000 ton jagung bagi peternak unggas seharga Rp 4.500 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.