Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tiba di Gorontalo, Risma Disambut Secara Adat, Warga: Tanpa Emosi Meledak, Kami Pasti Nurut

Kompas.com - 03/10/2021, 09:46 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

“Semangat, Ibu Risma! Yakinlah tanpa emosi meledak-ledak para pegawai pasti nurut. Wong ibu bosnya, kami rakyat, Kami sami'na waatha'na,” tulis Ismail Giu, salah seorang warga Kota Gorontalo pada sebuah unggahan di media sosial, Minggu (3/101/2021).

Warganet lainnya Eka Fahri menanggapi unggahan ini dengan menulis semoga setiap kita bisa menjadi lebih bijak dalam berbicara dan berbuat.

Baca juga: Bertemu Anak yang Yatim Piatu akibat Covid-19, Mensos Risma: Mulai Sekarang Sayalah Pengganti Orangtuamu

Viralnya rekaman video Menteri Sosial yang mengamuk kepada salah seorang pendamping PKH di Gorontalo hingga kini masih hangat dibicarakan warganet Gorontalo.

Masyarakat Gorontalo dikenal sebagai warga yang taat pada pemerintah, namun juga sangat kental dengan nilai-nilai adat.

Banyak adat yang masih dipraktikkan, mulai dari molontalo atau raba puru (upacara adat 7 bulanan), mo polihu lo limu (mandi lemon) yang dipimpin oleh hulango (dukun kampung), prosesi pernikahan yang memiliki banyak tahapan, hingga pada kematian, bahkan 40 hari setelah kematian masih dilaksanakan prosesi adat.

Kentalnya nilai-nilai adat yang dianut warga Gorontalo ini yang membuat mereka terpana saat menyaksikan Menteri Sosial Tri Rismaharini marah-marah di forum terbuka yang melibatkan banyak pejabat.

Sikap emosional sambil menuding-nuding salah seorang pendamping PKH di dalam forum formal ini dianggap tidak layak dilakukan oleh seorang pejabat negara.

Peristiwa ini seperti guntur di siang hari yang mengagetkan dalam suasana kehidupan nilai budaya ketimuran yang masih kental, bahkan Gorontalo yang sering dijuluki sebagai Serambi Madinah ini memiliki falsafah adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah (Adati hula-hula to syaraa, syaraa hula-hula to kuruani).

“Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan, tapi orang Gorontalo mengedepankan adabu (adab) dari pada ilimu (ilmu),” tulis Abdul Majid Suaiba.

Warganet lain Dawin Azis Punjala menuliskan pada kolom komentar di Facebook saat menanggapi unggahan Ismail Giu, semoga jadi pelajaran buat terkhusus ibu Risma, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Kata budayawan

Suleman Bouti seorang budayawan yang juga pengajar di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo menanggapi kemarahan Menteri Sosial ini dengan sikap yang moderat.

Menurutnya orang Gorontalo seharusnya merasa berterima kasih kepada yang datang marah-marah sekalipun, kalau (kemarahan) itu untuk kebaikan masyarakat.

“Kan cuma marah, abis marah segera perbaiki data dan jangan ulangi lagi. Ini yang namanya loiya lo tauwa, tauwa lo loiya (yang menjadi keputusan dan langkah para petinggi adalah hal yang harus dipatuhi masyarakat) karena tauwa (pemimpin) Gorontalo adalah kebenaran dan kebaikan,’ kata Suleman Bouti.

Orang Gorontalo percaya bahwa pemimpin itu mengemban amanah kebaikan sehingga rakyat memegang nilai istilah loiya lo tauwa, tauwa lo loiya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com