Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sejarah Kabupaten Jayapura Papua

Kompas.com - 02/10/2021, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jayapura adalah ibu kota Provinsi Papua yang terletak paling timur Indonesia. Kota yang berada di Teluk Jayapura ini menjadi salah satu pusat pelaksanaan PON XX yang digelar di Papua.

Kabupaten Jayapura terdiri dari 19 distrik, lima kelurahan dan 139 kampung.

Distrik Kaureh adalah distrik terluas di Jayapura yakni 4.537,9 km2 atau sekitar 24,88 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Jayapura,

Sedangkan distrik terkecil adalah Sentani Barat dengan luas sekitar 129,2 km2 atau sekitar 0,74 persen dari luas Kabupaten Jayapura.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Kabupaten Jayapura tahun 2012, jumlah penduduk di kota tersebut sekitar 145.000 jiwa. Terbanyak tinggal di Distrik Sentani dan Distri Kaureh.

Baca juga: Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545

Asal-usul Jayapura

Dikutip dari buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis oleh Zainuddin HM, Jayapura berasal dari bahasa Sangsekerta.

Jaya artinya kemenangan dan pura artinya kota. Jika diartikan, Jayapura berarti Kota Kemenangan.

Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri FJP Saches dari Kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910.

Sebelum bernama Jayapura, penguasa Belanda memberi nama kawasan tersebut dengan Hollandi.

Baca juga: Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta

Danau Sentani, Papua.https://pesona.travel Danau Sentani, Papua.
Holand artinya berteluk-teluk karena secara topografi, daerah Jayapura memiliki banyak teluk.

Nama Hollandi menjadi ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut Papua Barat.

Pada tahun 1968, kota tersebut diberi nama Kotabaru dan Sukarnoputra sebelum dikenal hingga hari ini dengan nama Jayapura.

Kota Jayapura sudah sejak dulu bersentuhan dengan dunia luar.

Tercatat pada 16 Juni 1545, Ynico Oartis De Fretes, seseorang berbangsa Spanyol tiba di sekitar muara Sungai Mamberamo menggunakan kapal yang bernama San Juan.

Ia berencana berlayar ke Meksiko dan berangkat dari Tidore pada 16 Mei 1545.

Baca juga: Gus Dur Tidak Bisa Dipisahkan dari Papua, Ada di Dalam Hati Semua Masyarakat Papua

Saat singgah di muara Sungai Mamberamo, Ynico memberi nama Nova Guinea kepada Tanah Papua.

Sejak kedatangan Ynico, muncul pelaut-pelaut lain yang singgah seperti Alvaro Memdane Ne Neyra (1567) dan Antonia Ma (1591-1593).

Pada 21 April 1944, pasukan Sekutu mendarat di Hollandia dan memgusir Jepang yang menguasai kawasan tersebut sejak 1942.

Sejak saat it, daerah tersebut menjadi markas Jenderal Douglas Mac Arthur hingga penaklukan Philipina pada Maret 1945.

Kala itu, lebih dari 20 pangkalan Amerika Serikat didirikan dan setengah juta personel AS bergerak di wilayah Hollandia.

Baca juga: Singgah ke Pasar Hamadi Jayapura untuk Berbelanja Benda-benda Seni Khas Papua

Terbentuknya Kabupaten Jayapura

Khombow, Seni Lukis dari Jayapurakebudayaan.kemdikbud.go.id Khombow, Seni Lukis dari Jayapura
Dikutip dari papua.go.id, Kabupaten Jayapura bersama delapan kabupaten otonom lainnya yakni Kabupaten Biak Numfor, Manokwari, Sorong, Fak-Fak, Merauke, Jayawijaya, Paniai dan Yapen Waropen dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian Barat.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Kabupaten Jayapura meliputi 6 (enam) wilayah kepala pemerintahan yaitu kepala pemerintahan setempat Jayapura, Nimboran, Mamberamo, Keerom, Sarmi dan Dafonsoro dengan pusat pemerintahan daerah berkedudukan di Jayapura.

Pada tahun 1993 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1993, wilayah Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi 2 kabupaten/kotamadya yaitu Kabupaten Jayapura (kabupaten induk) dan Kotamadya Jayapura.

Baca juga: Mengenal Stadion Lukas Enembe Lokasi Pembukaan PON XX Papua, Termegah Kedua di Indonesia

Sehingga Ibukota Kabupaten Jayapura dipindahkan ke Sentani tepatnya tanggal 10 Maret 2010, sehingga tanggal tersebut menjadi Hari jadi Kota Sentani sebagai ibukota Kabupaten Jayapura.

Pada pertengahan bulan Juni 2001 ibukota Kabupaten Jayapura mulai bergerak dari bibir pantai Teluk Yos Sudarso di wilayah Kotamadya Jayapura menuju wilayah Sentani yang tepatnya di atas Gunung Paniau di bawah kaki Gunung Cycloops yang dijadikan pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Bertepatan dengan pelantikan Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae dan Wakil Bupati Ir. Tunggul TH Simbolon periode 2001-2006 pada tanggal 12 Oktober 2001, kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Jayapura diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Provinsi Papua, Yaap Salossa.

Baca juga: Mengenal Musamus, Rumah Semut di Taman Nasional Wasur Merauke Papua

Pada tahun 2002, Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni Kabupaten Jayapura (kabupaten induk), Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Keerom.

Sempat terjadi beberapa kali pemekaran kampung di Jayapura. Terakhir adalah pembentukan Kampung Kamikaro dan Kampung Naira tahun 2009. Sehingga saat ini Kabupaten Jayapura memiliki 19 distrik, lima kelurahan dan 139 kampung.

Kota Jayapura saat ini menjadi kota wisata yang ramai dikunjungi. Jika dilihat dari peta Pulau Papua yang berbentuk seperti burung cenderawasih, Kota Jayapura berada di bagian punggungnya.

Dan hingga hari ini, Papua adalah kawasan timur yang tak pernah habis dijelajahi. Budaya dari tiap suku dan bentangan alamnya menjadi pesona dari timur Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com