Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Keganasan PKI, Bupati: Madiun Jadi Korban Kekejaman PKI

Kompas.com - 01/10/2021, 12:08 WIB

MADIUN, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar upacara hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Jumat (1/10/2021). 

Upacara yang digelar di monumen tempat PKI membantai ulama dan sejumlah tokoh itu menjadi bagian cara untuk menghilangkan stigma Madiun sebagai basis PKI. 

"Upacara ini digelar di monumen pembantaian keganasan PKI agar generasi memahami sejarah bahwa Kabupaten Madiun merupakan korban kekejaman PKI, untuk itu stigma yang jelek itu bisa hilang dengan inovasi," kata Bupati Madiun Ahmad Dawami usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Jumat (1/10/2021). 

Baca juga: Cerita Mbah Painem, Nenek Penjual Jamu Tradisional di Madiun, Berkeliling demi Menyambung Hidup

Sudah menjadi tradisi, Kabupaten Madiun mengadakan upacara di Monumen Kresek setiap tanggal 1 Oktober.

Hanya saja, Pemkab Madiun kali ini mengikuti upacara secara virtual yang digelar pemerintah pusat di Monumen Kesaktian Pancasila di Jakarta.

Kendati demikian, upacara secara virtual tetap dilakukan di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Di lokasi monumen itu dibangun, ada 17 warga mulai dari kalangan ulama, pejabat pemerintah, polisi, tentara hingga wartawan dibantai dengan kejam oleh PKI pimpinan Muso. 

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana PBB P2 Sebesar Rp 150 Juta, Pensiunan PNS Bapenda Madiun Ditahan

Menurut Kaji Mbing, panggilan akrab Ahmad Dawami, inovasi menjadikan Madiun sebagai kampung pesilat menggerus anggapan bahwa daerahnya bukan bagian dari PKI. 

"Tetapi kita adalah kampung pesilat karena orang Madiun yang pertama kali melawan PKI. Bukan pelakunya tetapi justru kami yang melawan," kata Kaji Mbing. 

Baca juga: Remaja di Madiun Pakai Uang Hasil Curian untuk Sewa PSK, Polisi: Tersangka Ini Menderita Sifilis

 

Kaji Mbing mengatakan, Kabupaten Madiun menjadi pusat aksi PKI saat terjadi pemberontakan yang didalangi PKI pada tahun 1948.

Menurutnya, tidak ada sumber mengatakan, lahirnya PKI atau pelaku PKI yang berasal dari Kabupaten Madiun. 

Tiga tahun menjabat sebagai bupati Madiun, Kaji Mbing mengklaim cap daerahnya sebagai basis PKI sudah mulai memudar. 

Baca juga: Pemkot Madiun Belum Izinkan Konser dan Hajatan Skala Besar, Wali Kota: Takut Nanti Level PPKM Naik...

Hal itu seiring dengan gencarnya pemerintah daerah mengusung nama Madiun sebagai kampung pesilat Indonesia.

Pasalnya banyak perguruan pencak silat yang pusat padepokannya berada di Kabupaten Madiun. 

"Kalau tuntas belum. Tetapi setidaknya sudah bergeser yang lebih baik lagi dengan adanya ikon kampung pesilat yang dari tingkat kabupaten hingga desa," tutur Kaji Mbing. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Lombok Timur Kaget Temukan Mayat Bayi di Pinggir Pantai, Dibuang Hidup-hidup hingga Kondisi Kepala Tidak Utuh

Warga Lombok Timur Kaget Temukan Mayat Bayi di Pinggir Pantai, Dibuang Hidup-hidup hingga Kondisi Kepala Tidak Utuh

Regional
Keluarga Briptu RF Tolak Proses Otopsi Jenazah hingga Minta Polisi Usut Motif Kematian Korban

Keluarga Briptu RF Tolak Proses Otopsi Jenazah hingga Minta Polisi Usut Motif Kematian Korban

Regional
Terpeleset Lalu Hanyut Terbawa Arus Selokan, Ibu di Kediri Selamat, 2 Anaknya Meninggal dan Hilang

Terpeleset Lalu Hanyut Terbawa Arus Selokan, Ibu di Kediri Selamat, 2 Anaknya Meninggal dan Hilang

Regional
Ikuti Kegiatan Mapala, Mahasiswa UNS Jatuh ke Goa Braholo Gunungkidul, Ini Kronologinya

Ikuti Kegiatan Mapala, Mahasiswa UNS Jatuh ke Goa Braholo Gunungkidul, Ini Kronologinya

Regional
KAI Daop 3 Cirebon Tegaskan Larangan Ngabuburit di Sekitar Jalur Perlintasan KA

KAI Daop 3 Cirebon Tegaskan Larangan Ngabuburit di Sekitar Jalur Perlintasan KA

Regional
2 Aparat Gugur Saat Amankan Tarawih, NU Papua: Jangan Terulang Lagi...

2 Aparat Gugur Saat Amankan Tarawih, NU Papua: Jangan Terulang Lagi...

Regional
Kapal Tanker Terbakar di Pantai Ampenan NTB, 14 ABK Dievakuasi, 3 Masih Dicari

Kapal Tanker Terbakar di Pantai Ampenan NTB, 14 ABK Dievakuasi, 3 Masih Dicari

Regional
Tebang Kayu Sonokeling di Tahura Lampung, 3 Orang Ditangkap

Tebang Kayu Sonokeling di Tahura Lampung, 3 Orang Ditangkap

Regional
Di Balik Kasus Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal di Kulon Progo...

Di Balik Kasus Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal di Kulon Progo...

Regional
Jenazah 2 Personel TNI-Polri yang Gugur Saat Amankan Tarawih di Puncak Jaya Dievakuasi ke Jayapura

Jenazah 2 Personel TNI-Polri yang Gugur Saat Amankan Tarawih di Puncak Jaya Dievakuasi ke Jayapura

Regional
Jenazah Diduga Korban Gempa Cianjur Ditemukan tinggal Kerangka di Lokasi Longsor

Jenazah Diduga Korban Gempa Cianjur Ditemukan tinggal Kerangka di Lokasi Longsor

Regional
Detik-detik Truk Tangki BBM Alami Rem Blong lalu Tabrak Pohon hingga Tumbang di Boyolali

Detik-detik Truk Tangki BBM Alami Rem Blong lalu Tabrak Pohon hingga Tumbang di Boyolali

Regional
Wali Kota Minta Pasar Takjil di Malang Tak Ganggu Pengguna Jalan

Wali Kota Minta Pasar Takjil di Malang Tak Ganggu Pengguna Jalan

Regional
Ban Pecah, Sigra Oleng Tabrak Pikap dan Ruang Tunggu Puskesmas di Situbondo

Ban Pecah, Sigra Oleng Tabrak Pikap dan Ruang Tunggu Puskesmas di Situbondo

Regional
Banjir Pesisir Selatan Surut, 1.500 KK Kembali ke Rumah

Banjir Pesisir Selatan Surut, 1.500 KK Kembali ke Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke