Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tragedi G30S/PKI dan Kesaksian Eks Prajurit Cakrabirawa | Calon Mertua Tendang Menantu Saat Ijab Kabul

Kompas.com - 01/10/2021, 06:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Ishak Bahar (87), warga Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, membeberkan pengalamannya saat tragedi G30S/PKI terjadi.

Saat tragedi G30S/PKI, Ishak menyandang pangkat Sersan Mayor. Tugasnya sebagai Komandan Regu Pengawal Istana Batalion Cakrabirawa.

Dirinya mengaku melihat Letkol Untung dan Kolonel Abdul Latief untuk menjemput para jenderal.

Sementara itu, berita soal video calon mertua menendang calon menantu saat akad di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga menjadi sorotan.

Inilah berita populer nusantara selengkapnya:

1. Kesaksian eks parjurit Cakrabirawa saat tragedi G30S/PKI

Ishak Bahar (87), eks Pasukan Batalyon Cakrabirawa yang saat ini bermukim di Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/M Iqbal Fahmi Ishak Bahar (87), eks Pasukan Batalyon Cakrabirawa yang saat ini bermukim di Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Di perjalanan, Ishak mendengar bahwa Untung dan Abdul Latief sudah mendapat izin Soeharto untuk sebuah misi yang baru dia sadari sesudahnya.

“Baik Pak Untung dan Pak Latief itu pamitan dengan Suharto mau nyulik jenderal,” katanya dengan mantap.

Saat berada di Lubang Buaya, Ishak diperintahkan untuk bersiaga di sebuah rumah pondok. Tiba tengah malam, pasukan Batalion Cakrabirawa yang lain datang.

“Saya kaget malah, pasukan-pasukan datang, ya anggota Cakrabirawa, teman-teman saya. Tahu-tahu dibagi regu untuk menculik jenderal. Saya tidak (menculik), saya ngawal Untung di Lubang Buaya,” ujar Ishak.

Baca berita selengkpanya: Kesaksian Eks Prajurit Cakrabirawa Saat G30S/PKI: Abdul Latief dan Untung Pamit ke Soeharto Sebelum Culik Dewan Jenderal

2. Calon mertua tendang calon menantu saat akad

Tangkapan layar video viral calon Mertua Ngamuk dan Tendang Calon Menantu Saat Akad Nikah di Kota BimaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Tangkapan layar video viral calon Mertua Ngamuk dan Tendang Calon Menantu Saat Akad Nikah di Kota Bima

Menurut Kasi Humas Polres Kota Bima Iptu Jufri menjelaskan, peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi di Kelurahan Oimbo Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima pada 14 Agustus 2021 lalu.

Saat itu, kata Jufri, calon mertua yang berinisial K (54) tampak menendang dan calon menantunya, AH (17), di acara akad nikah.

Aksi sang mertua itu diduga karena kata-kata tidak enak dari keluarga laki-laki.

"Keluarga dari korban melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh terlapor, sehingga saat terlapor mengucapkan lafadz kalimat syahadat di akhir kalimat, langsung mengucapkan kata-kata bote artinya monyet," kata Jufri dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Rabu (29/9/2021).

Baca berita selengkapnya: Viral, Video Calon Mertua Ngamuk dan Tendang Menantu Saat Akad Nikah

3. Warga Jakarta nyaris jadi korban begal di Cianjur

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Seorang warga Jakarta bernama Daniel (23) berhasil lolos dari aksi perampokan di ruas jalan raya Bandung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (29/9/2021) malam.

Saat itu, kata Daniel, dirinya sedang mengendarai motor dengan rekannya.

"Pelaku dua orang, yang dibonceng itu yang membawa sajam panjang," kata Daniel kepada wartawan di Mapolsek Bojongpicung, Rabu malam.

Entah mengapa, kedua pelaku kabur. Diduga karena melihat masker yang dipakainya berlogo TNI-Polri di wajah korban.

"Tapi sempat menyabet-sabetkan sajamnya ke kiri kanan, dan hampir mengenai beberapa pengendara. Saya lalu coba mengejarnya," ujar dia.

Baca berita selengkapnya: Warga Jakarta Luput Jadi Korban Begal di Cianjur gara-gara Pakai Masker TNI-Polri

 

4. Cerita pasien positif Covid-19 di RSLI Surabaya

Nur, pasien positif Covid-19 satu-satunya yang dirawat di RSLI Surabaya, Jawa Timur, akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 dan dipulangkan, Kamis (30/9/2021).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Nur, pasien positif Covid-19 satu-satunya yang dirawat di RSLI Surabaya, Jawa Timur, akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 dan dipulangkan, Kamis (30/9/2021).

WNP alias Nur, wanita 29 tahun asal Purwokerto, Jawa Tengah, menjadi pasien terakhir di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Jatim.

Nur dirawat sejak Jumat 24 September 2021 setelah mengeluh demam. Dirinya turut senang karena teman-temannya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.

Namun, ia sedih karena sendirian di rumah sakit. Nur masih menunggu hasil tes usap PCR keluar besok.

"Saya hari ini sudah di swab PCR. Semoga hasilnya negatif, dan bisa segera pulang," kata Nur kepada wartawan, Rabu.

Baca berita selengkapnya: Cerita Nur, Satu-satunya Pasien Positif Covid-19 yang Masih Dirawat di RSLI Surabaya

5. Azam inginkan keadilan untuk sang ibu

Guru SD di Minahasa Utara dilantik jadi kepala sekolah (Kepsek) tapi sekolah yang menjadi penempatan tidak ada.dok. akun Instagram @azamwonggo Guru SD di Minahasa Utara dilantik jadi kepala sekolah (Kepsek) tapi sekolah yang menjadi penempatan tidak ada.

Di akun Instagramnya, Azam Alfarizi Wonggo menuntut keadilan untuk sang ibu, RDBA.

Ibunya yang berprofesi sebagai guru, dilantik menjadi kepala sekolah SD Negeri Kecil Warukapas. Namun, ternyata, sekolah dasar tersebut tidak ada keberadaannya.

Kejadian yang berlangsung di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ini menjadi viral di media sosial.

Baca berita selengkapnya: Ibunya Dilantik Jadi Kepsek, tapi Sekolahnya Tidak Ada, Pria Ini Menuntut Keadilan

(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid, Kontributor Cianjur, Firman TaufiqurrahmanKontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Dheri Agriesta, Reza Kurnia Darmawan, Aprillia Ika, Phyatg Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com