SEMARANG, KOMPAS.com - Ada yang menarik perhatian dalam aksi unjuk rasa mahasiswa yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis (30/9/2021) sore.
Di tengah ratusan massa aksi yang dimulai sejak 16.00 WIB itu tampak salah satu pemuda berpenampilan berbeda dari peserta lainnya.
Mengenakan jumpsuits berwarna merah dan memakai topeng, ia tampak memegang poster bertuliskan "Krisis Iklim Dibiarkan, Koruptur Dilindungi".
Baca juga: Polisi Bubarkan Aksi Protes Pemecatan Pegawai KPK di Kantor Gubernur Jateng
Sementara di pagar gedung kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah itu terpasang kain putih bertuliskan "Oligarki Menguat KPK Dipegat"
Mahasiswa berambut gondrong itu bernama Kurniawan.
Ia mengaku gaya penampilan saat aksi demo itu terinspirasi dari serial berjudul Money Heist.
Kostum yang ia kenakan itu mengandung simbol perlawanan terhadap segala bentuk penindasan.
"Ini terinspirasi dari film Money Heist. Artinya simbol perlawanan. Rakyat sebagai korban tidak akan pernah diam ketika semakin ditindas oleh penguasa. Hak rakyat yang dirampas harus diperjuangkan, keadilan ditegakkan," jelas Kurniawan ditemui di lokasi aksi demo.
Baca juga: Pegawai Nonaktif KPK Serahkan Petisi Pembatalan TWK kepada Jokowi
Ia menilai bulan September ini merupakan momentum yang mengingatkan berbagai peristiwa kelam yang terjadi di negeri ini.
Untuk itu, ia memutuskan untuk mengikuti akai demo ini sebagai bentuk protes pemecatan 57 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Aksi demo ini puncak sebuah duka tentang September kelam. Banyak sekali peristiwa yang terjadi di negeri kita mulai Hari Tani sampai peringatan Munir dan puncaknya hari ini tepat 30 September 57 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan resmi dipecat oleh Firli Bahuri selaku Ketua KPK pada hari ini," jelasnya.
Ia berharap aksi protes ini dapat memberikan sebuah tekanan kepada penguasa bahwa rakyat tidak pernah tinggal diam ketika ada upaya melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
"Saya rasa perlu masyarakat semua terlibat untuk bisa menguatkan, menuntut pemerintah mengeluarkan perpu agar tidak ada lagi pelemahan KPK," ungkapnya.
Adapun aksi unjuk rasa ini digelar oleh jaringan masyarakat sipil Jawa Tengah yang sebagian besar diikuti oleh ratusan mahasiswa.
Massa aksi berkumpul sejak pukul. 16.00 WIB untuk melakukan long march dari patung kuda Universitas Diponegoro menuju depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan.
Baca juga: Busyro Muqoddas: Saya Yakin Rezim Pimpinan KPK Tidak Akan Bertahan Lama
Namun, pada 18.00 WIB massa aksi belum mau membubarkan diri meski sudah diperingati petugas lewat pengeras suara.
Akibatnya, aksi yang awalnya berlangsung damai itu sempat diwarnai ketegangan antara aparat kepolisian dan peserta aksi karena terprovokasi.
Beberapa peserta aksi tampak berlari dikejar polisi hingga ke patung kuda Undip karena diduga dipicu oleh makian dan kata kasar dari peserta aksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.