Namun di ujung bacaan syahadat, keluarga yang duduk berhadapan dengan pengantian pria itu tiba-tiba melontarkan makian dengan menyebut nama hewan menggunakan bahasa Bima.
"Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini (apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini)," terdengar suara wanita dalam video tersebut.
Setelahnya itu K tampak menunjuk ke arah sumber suara tersebut.
Tak berhenti, ia kemudian bangun dari tempat duduknya dan melayangkan tendangan ke arah pengantin pria. Tendangannya sempat mengenai wajah pengantian pria.
Belum berhenti sampai di sana, ia kembali menyerang pengantian pria, tetapi berhasil dilerai oleh pihak keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Kota Bima, Iptu Jufri mengatakan penganiayaan terjadi karena K mendengar kara-kata tak enak dari keluarga mempelai pria.
"Keluarga dari korban melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh terlapor, sehingga saat terlapor mengucapkan lafadz kalimat syahadat di akhir kalimat, langsung mengucapkan kata-kata bote artinya monyet," kata Jufri dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Rabu (29/9/2021).
Sementara itu Kadafi mengatakan acara pernikahan hari itu tetap dilangsungkan walaupun mempelai pria sempat diamankan ke rumah RT setempat.
Setelah kedua pihak ditenangkan, akad nikah akhirnya dilaksanakan di masjid setempat.
”Akad nikah tetap berlanjut dengan lokasi dipindahkan ke masjid terdekat dan ditemani oleh Babhin Kabtimas, Babinsa, ditambah 5 aparat polisi lainnya,” kata Kadafi.
Setelah selesai akad nikah, dilanjutkan dengan musyawarah antara pihak laki-laki yang diwakili bapaknya dan perempuan juga diwakili bapaknya.
Baca juga: Pengantin Pria Positif Covid-19, Akad Nikah Digelar di Teras, Jarak dengan Penghulu 4 Meter
Kadafi menganggap masalah tersebut sudah selesai karena kedua keluarga sudah bermusyawarah.
”Mengenai laporan ke polisi, saya tidak tahu,” jelasnya.
Dia pun kaget video pernikahan tersebut kini menjadi viral di media sosial
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.