BANGKA, KOMPAS.com - Bangkai kapal sepanjang 132 meter ditemukan di jalur pelayaran Selat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kapal-kapal yang melintasi kawasan itu diminta berhati-hati karena Selat Bangka termasuk kawasan perairan dangkal.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang M Fazzli mengatakan, bangkai kapal tersebut merupakan Kapal MV Pagaruyung 05 yang tenggelam pada 2003.
Baca juga: Kabel Laut Sumatera - Bangka Akan Terhubung, Ini Beragam Manfaatnya
"MV Pagaruyung 05 biasanya melayani rute Teluk Bayur Padang - Tanjung Priok," kata Fazzli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/9/2021).
Fazzli mengingatkan setiap nakhoda kapal untuk waspada dan memperhatikan maklumat pelayaran saat melintas di kawasan Selat Bangka.
MV Pagaruyung 05 terkubur di Selat Bangka dalam kondisi sudah ditumbuhi karang.
Baca juga: Tanjung Gudang Akan Jadi Pelabuhan Ekspor di Bangka Belitung
Kapal itu berukuran panjang 132 meter, lebar haluan 32 meter, dan lebar buritan 15 meter.
Sementara itu, kedalaman terdangkal tercatat 7,5 meter.
Informasi keberadaan MV Pagaruyung 05 pertama kali disiarkan KRI Pollux 395 yang melakukan survei Pusat Hidrografi Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
Temuan ini berawal dari laporan United Kingdom Hydrographic Office (UKHO) tentang adanya dua kapal yang bergesekan dengan dasar laut (touching bottom/grounding) di Selat Bangka.
Kedua kapal tersebut yaitu MV Hyundai Anterp berbendera Marshall Island pada November 2020, dan MV Posidana berbendera Norwegia pada Februari 2021.
TNI Angkatan Laut kemudian mengerahkan kapal terbarunya, yakni KRI Pollux 395 untuk merespons peringatan dari komunitas internasional itu.
Baca juga: Pushidrosal Temukan Bahaya Pelayaran di Selat Bangka, KRI Pollux Dikirim untuk Investigasi