JOMBANG, KOMPAS.com - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sudah berlangsung selama tiga pekan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Agus Purnomo mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus Covid-19 di sekolah selama PTM.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, 18 Tempat Isolasi Terpusat di Jombang Kosong
"Alhamdulillah, sampai dengan hari ini tidak ada kasus ataupun muncul klaster selama pelaksanaan (Pembelajaran) tatap muka," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/9/2021).
Agus menjelaskan, sekolah tatap muka di Jombang dari jenjang PAUD hingga SMA mulai digelar pada Senin (13/9/2021). PTM digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Setiap sekolah hanya diizinkan menggelar tatap muka dengan maksimal 50 persen dari jumlah siswa dalam satu waktu.
Selain pembatasan jumlah siswa, waktu pertemuan dibatasi dengan durasi paling lama empat jam sehari.
Agus mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi sementara, seluruh sekolah masih konsisten menggelar pembelajaran tatap muka sesuai ketentuan.
"Secara berkala kami evaluasi, semua sesuai harapan, kasus juga tidak ada. Kami terus menekankan dan memastikan sekolah-sekolah untuk disiplin protokol kesehatan," tutur dia.
Antisipasi Klaster
Agus mengatakan, mengantisipasi munculnya klaster penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka, seluruh kepala sekolah tidak melanggar ketentuan PTM terbatas maupun mengabaikan protokol kesehatan.
Langkah-langkah mengantisipasi kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di sekolah, disampaikan melalui imbauan maupun mengumpulkan kepala sekolah ke kecamatan.
"Meskipun sampai denan saat ini tidak ada kasus dan mayoritas kecamatan zona kuning, kami tetap meminta kepala sekolah waspada. Kami minta jangan lengah agar tidak muncul klaster di sekolah," kata Agus.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah Kabupaten Jombang, menggunakan sistem bergiliran.
Pada sesi pertama, jumlah siswa yang dihadirkan ke sekolah maksimal 50 persen, kemudian sesi berikutnya berlaku ketentuan yang sama.
Selain mewajibkan siswa memakai masker sejak dari rumah, sekolah juga diwajibkan melakukan pengecekan suhu badan di pintu masuk sekolah, lalu menyuruh siswa mencuci tangan.
"Minggu depan kami akan melakukan evaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan semuanya terkendali dan tidak ada kasus selama pembelajaran tatap muka," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.